Tanda dan Gejala Kekerasan Pada Anak

KENALI GEJALA

Anak yang mengalami kekerasan umumnya tidak mau bercerita terkait kekerasan yang dialami kepada siapa pun, terutama jika orang yang melakukannya adalah orang tua atau kerabat dekatnya sendiri.

Karena itu, kita dapat mengenali adanya tidak kekerasan dari tanda dan gejala yang terlihat. Tapi, perlu diingat ya, adanya tanda-tanda berikut ini, tidak selalu berarti bahwa seorang anak sedang mengalami kekerasan. 

TANDA DAN GEJALA KEKERASAN FISIK

• Cedera yang tidak dapat dijelaskan, seperti memar, luka bakar, luka sayatan, patah tulang, cedera abdomen atau kepala

• Cedera yang tidak sesuai dengan penjelasan anak

• Memar yang baru biasanya berwarna biru atau merah-keunguan, sedangkan memar yang sudah lama berwarna kuning, hijau, atau coklat

TANDA DAN GEJALA KEKERASAN SEKSUAL

• Ketakutan yang berlebihan dan gangguan tidur seperti mimpi buruk

• Nyeri perut, mengompol dan BAB tidak pada tempatnya (terutama untuk anak yang sudah diajarkan toilet training)

• Nyeri, gatal, luka, kemerahan, atau pendarahan pada genitalia

• Perilaku atau pengetahuan seksual yang tidak sesuai dengan usia anak

• Kehamilan atau penyakit menular seksual

• Prestasi sekolah menurun

TANDA DAN GEJALA KEKERASAN PSIKIS/EMOSIONAL

• Perubahan kepercayaan diri yang tiba-tiba

• Perkembangan emosional yang tertunda atau tidak tepat

• Ketakutan yang berlebihan, mimpi buruk, depresi

• Menarik diri dari lingkungan dan menghindari situasi tertentu, seperti menolak pergi ke sekolah

• Prestasi menurun, sering bolos, tidak konsentrasi belajar

• Hilangnya keterampilan perkembangan yang diperoleh sebelumnya

TANDA DAN GEJALA PENELANTARAN/PENGABAIAN

• Gagal tumbuh (terutama pada bayi)

• Anak sering bolos dari sekolah

• Mencuri atau mengemis makanan atau uang

• Kurang terpenuhinya kebutuhan perawatan medis seperti imunisasi

• Anak sering terlihat kotor, bau, dan merokok

TANDA DAN GEJALA PADA ORANG TUA

Terkadang, sikap dan perilaku orang tua dapat menjadi sinyal akan adanya kekerasan pada anak, seperti:

• Menunjukkan sedikit perhatian pada anak

• Menyalahkan anak atas masalahnya

• Secara konsisten meremehkan atau mencaci maki anak, dan menggambarkan anak dengan istilah negatif, seperti “tidak berharga” atau “jahat”

• Menggunakan tindak disiplin secara fisik yang tergolong keras

• Sangat membatasi kontak anak dengan orang lain

• Memberikan penjelasan yang bertentangan atau tidak menyakinkan dengan cedera yang dialami anak, atau bahkan tidak ada penjelasan sama sekali

REFERENSI

  • Mayo Clinic. 2022. Child abuse. [Online] Available at: https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/child-abuse/symptoms-causes/syc-20370864  [Accessed on 6 July 2022].
  • Sekartini, R. 2014. Bagaimana Mencurigai Tindak Kekerasan pada Anak (Child Abuse). [Online] Available at: https://www.idai.or.id/artikel/seputar-kesehatan-anak/bagaimana-mencurigai-tindak-kekerasan-pada-anak-child-abuse [Accessed on 6 July 2022].

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Related Posts