Poligami dan Pernikahan Dini Bukan Solusi Penyebaran Hiv/Aids!

HIV (Human Immunodeficiency Virus) adalah virus yang menyerang sistem kekebalan tubuh. Jika tidak ditangani, HIV dapat berkembang menjadi AIDS (Acquired Immunodeficiency Syndrome), yaitu tahap akhir infeksi yang mengakibatkan melemahnya pertahanan tubuh terhadap penyakit.

Menurut data dari Kementerian Kesehatan RI, Indonesia mengalami peningkatan kasus HIV, dengan lebih dari 500 ribu kasus yang tercatat hingga tahun 2023. Mengerikan sekali ya!

Dalam upaya mencegah HIV/AIDS, terdapat beberapa konsep penting yang bisa membantu menjaga kesehatan dan mengurangi risiko penularan.

Pertama, menerapkan konsep ABCDE. Konsep ABCDE adalah panduan sederhana untuk menghindari risiko HIV/AIDS. A untuk Abstinence (pantang), yaitu tidak melakukan hubungan seksual jika belum menikah. B untuk Be Faithful (setia), artinya memiliki satu pasangan saja. C untuk Condom Use (penggunaan kondom), yang penting untuk melindungi dari HIV dan infeksi menular seksual lainnya. D untuk Drug No (tidak memakai narkoba) guna menghindari risiko dari jarum yang tidak steril. Terakhir, E untuk Education (edukasi), yaitu terus memperkaya pengetahuan tentang HIV/AIDS agar lebih siap melindungi diri.

Kedua, melakukan PrEP. PrEP adalah metode mengonsumsi obat oleh mereka yang berisiko tinggi terinfeksi HIV. Jika diminum setiap hari, PrEP dapat menurunkan risiko penularan hingga lebih dari 90%!

Ketiga, mengonsumsi PEP. PEP adalah pengobatan yang bisa diambil setelah seseorang terpapar HIV, seperti melalui kontak seksual atau kecelakaan penggunaan jarum suntik. PEP harus segera dikonsumsi idealnya dalam 72 jam setelah paparan oleh pengidap HIV.

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Related Posts