Hubungan Kualitas Tidur Dan Disfungsi Seksual

DISFUNGSI SEKSUAL 

Disfungsi seksual adalah kondisi ketika seseorang mengalami kesulitan mencapai rasa puas dari aktivitas seksual yang dilakukan, baik karena gangguan fisik, hormon, maupun psikologis. 

GEJALA UMUM 

Laki-laki 

• Hilangnya hasrat seksual 

• Disfungsi ereksi atau impotensi 

• Gangguan ejakulasi 

Perempuan 

• Hilang/menurunnya hasrat seksual 

• Muncul rasa nyeri 

• Gangguan rangsangan seksual 

• Gangguan orgasme 

TIDAK SEMUA TIDUR ITU BERKUALITAS 

Tidur dengan durasi yang lama belum tentu menandakan bahwa tidur kita berkualitas. Baik buruknya kualitas tidur dapat ditinjau dari empat indikator berikut. 

1. Sleep latency: Seberapa lama waktu yang kita butuhkan untuk tertidur (setelah berbaring atau mematikan lampu) 

2. Awakenings: Frekuensi terbangun di malam hari 

3. Wake After Sleep Onset (WASO): Jumlah waktu terbangun sejak pertama tidur 

4. Sleep efficiency: Jumlah rasio antara waktu tidur dengan total waktu yang dihabiskan di tempat tidur 

TERUS, TIDUR YANG BERKUALITAS ITU GIMANA, SIH? 

Bagi Knowledge Seekers yang berusia 18-64 tahun, tidur yang berkualitas ditandai dengan: 

• Sleep latency di bawah 30 menit 

• Awakenings sebanyak satu kali dalam semalam 

• Total WASO sekitar 20 menit atau kurang 

• Sleep efficiency dengan rasio di atas 80% 

Jika keempat indikator tidur seseorang melebihi batas-batas tersebut, kualitas tidurnya dapat dikategorikan kurang/terganggu. 

#JADITAU TENTANG SLEEP DISORDER 

Menurunnya kualitas tidur dapat disebabkan oleh adanya gangguan tidur (sleep disorder), seperti: 

1. Insomnia (sulit tidur, sulit mempertahankan tidur, mudah terbangun, tidur tidak nyenyak) 

2. Gangguan pernapasan saat tidur (OSA, CSA, MSA*) 

3. Hipersomnia (kantuk berlebih di siang hari) 

4. Gangguan ritme sirkadian (terjadi perubahan pada jam biologis dan siklus tidur-bangun, tubuh tidak mengantuk di waktu tidur yang seharusnya) 

5. Parasomnia (perilaku abnormal saat tidur, seperti tidur berjalan, mimpi buruk yang mengganggu hingga menyebabkan kelelahan, makan saat tidur tanpa sadar, berbicara saat tidur, dsb.) 

6. Gangguan gerak saat tidur (RLS**, menggertakkan gigi saat tidur, dan gerak sederhana lainnya dengan frekuensi yang intens) 

* Obstructive sleep apnea: penyumbatan saluran napas secara berulang saat tidur Central sleep apnea: gangguan pada saraf pusat pengontrol pernapasan  Mixed sleep apnea: kombinasi antara OSA dan CSA 

** Restless leg syndrome (RLS) : sindrom kaki gelisah, kondisi medis berupa ketidaknyamanan pada kaki yang menimbulkan dorongan tak tertahan untuk menggerakkan kaki, seringkali semakin memburuk saat malam hari 

SLEEP DISORDER DAN KEBIASAAN SCREEN TIME 

Gadget yang kita gunakan sehari-hari, seperti smartphone, laptop, televisi, atau tablet menghasilkan pancaran blue light yang dapat mengganggu kinerja hormon melatonin. 

Melatonin adalah hormon yang bertugas mengatur ritme sirkadian tubuh dan siklus tidur-bangun. 

Ketika paparan blue light meningkat, produksi hormon melatonin akan menurun sehingga pola dan kualitas tidur kita akan terganggu. 

Tidur yang tidak berkualitas, termasuk kurang tidur, dapat menyebabkan buruknya sirkulasi darah serta mampu memicu terjadinya disfungsi ereksi pada pria. 

SCREEN TIME YANG MEMICU DEPRESI 

Sebuah studi dari National Library of Medicine mengungkapkan bahwa orang dewasa dengan durasi screen time di atas 6 jam perhari memiliki risiko terkena depresi lebih tinggi dibandingkan mereka dengan waktu screen time yang kurang dari 6 jam perhari. 

Perlu kita ingat bahwa depresi juga merupakan salah satu penyebab terjadinya disfungsi seksual, yaitu ejakulasi dini.  

KESIMPULAN 

Screen time yang melebihi batas normal per hari dapat menyebabkan kinerja hormon melatonin terganggu, yakni hormon yang dapat memengaruhi kualitas tidur seseorang. 

Tidur yang tidak berkualitas kemudian dapat memicu timbulnya faktor-faktor penyebab disfungsi seksual, seperti depresi dan ketidakseimbangan hormon dalam tubuh. 

Maka dari itu, mengatur proporsi screen time dan menjaga kualitas tidur dapat menjadi upaya kita dalam mencapai kesehatan fungsi organ seksual secara optimal. 

REFERENSI 

– Cleveland Clinic. 2024. Sexual Dysfunction. [Online] Available at: https://my.clevelandclinic.org/health/diseases/9121-sexual-dysfunction [Accessed on 7/11/2024] 

– Halodoc. 2022. Disfungsi Seksual [Online] Available at: https://www.halodoc.com/kesehatan/disfungsi-seksual [Accessed on 7/11/2024] – National Sleep Foundation. 2024. What Is Sleep Quality? [Online] Available at: https://www.thensf.org/what-is-sleep-quality/ [Accessed on 7/11/2024] – Men’s Health Clinic. 2024. Digital Detox: How Your Screen Time Affects Sexual Function [Online] Available at: https://menshealthclinic.com/au/resource/digital-detox-how-your-screen-time-affects-sexual-function/ [Accessed on 7/11/2024] 

– Resindo Center For Sleep Health. 2023. Daftar Klasifikasi Gangguan Tidur, Ada yang Kamu Alami? [Online] Available at: https://www.resindo.com/articles/daftar-klasifikasi-gangguan-tidur-lengkap/ [Accessed on 7/11/2024]

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Related Posts