”Aku Suka Bl*, Tapi Nggak Membenarkan Lgbt, Kok!”

BL (BOYS LOVE) ITU APA, SIH?   

Boys Love adalah genre yang fokus pada hubungan sesama laki-laki yang bersifat homoerotis atau homoromantis.    

BL berasal dari manga (komik khas Jepang) yang diadaptasi menjadi anime. BL mulai muncul tahun 1970-an dan mulai booming tahun 2014 melalui Love Sick The Series asal Thailand. Kesuksesan series ini menunjukkan tingginya minat terhadap romansa sesama jenis. Kini, BL telah merebak di Asia dan bahkan dunia.   

KEBANYAKAN PENIKMAT BL ADALAH PEREMPUAN   

63%  pembaca BL adalah perempuan heteroseksual*   

KOK, BISA, YA? 

Alasannya karena BL dianggap: 

1. Memungkinkan perempuan bisa mengeksplorasi seksualitas melampaui tubuhnya sendiri. 

2. Berbeda dari romansa hetero yang dianggap cringey karena sering menggambarkan perempuan sebagai makhluk lemah. 

3. Menyajikan cerita berbeda, di mana laki-laki tidak selalu tampil macho

4. Menjadi wadah bagi penulis perempuan pendukung LGBT untuk bebas berekspresi sebagai langkah menuju feminisme.

*Dru Pagliassotti (2008)  

PERNAH DENGAR ISTILAH-ISTILAH INI, BELUM?   

Beberapa istilah ini berhubungan dengan LGBT:  

– Hentai               : Genre anime atau manga yang memuat konten pornografi

– Boys Love        : Genre yang merujuk pada homoerotis atau homoromantis. BL terdiri dari dua kategori; (1) Yaoi; lebih fokus pada hubungan homoerotik yang menampilkan adegan seksual secara eksplisit dan (2) Shounen-ai; masih sebatas rasa suka, adegan seksual tidak kentara.  

– Fujoshi             : Sebutan untuk perempuan yang menggemari BL 

– Fudanshi         : Sebutan untuk laki-laki yang menggemari BL 

– Yuri                     : Sama dengan Yaoi, tapi percintaan antara dua perempuan atau lebih 

– Shōjo-ai           : Romansa antara perempuan, seperti Yuri, tapi tidak eksplisit secara seksual. 

DUKUNGAN TERHADAP LGBT KINI SEMAKIN MARAK   

80% orang yang terpapar tayangan LGBT menjadi pendukung LGBT*   

Sadar, nggak, sih? Dalam beberapa tahun terakhir, melalui media hiburan, LGBT dikampanyekan secara samar melalui alam bawah sadar penikmatnya. Baik itu film, series, lagu, acara TV, dan iklan untuk mengubah mindset orang-orang agar menerima LGBT. Coba ingat-ingat lagi, produk hiburan apa saja yang saat ini kalian ketahui dan berkaitan dengan paham pro LGBT?   

*GLAAD dan Procter & Gamble (2019)   

“AKU SUKA NONTON BL, TAPI NGGAK MEMBENARKAN LGBT, KOK. BOLEH, KAN?”  

Pada dasarnya, segala perbuatan yang menjerumuskan diri pada maksiat itu Allah larang. 

Sebagai contoh, miras itu haram. Maka menjual dan mengedarkan miras adalah perbuatan yang dilarang. Begitu pun dalam menyikapi BL . BL merupakan bagian dari LGBT sehingga menontonnya adalah hal yang dilarang. 

”Sungguh, kamu telah melampiaskan syahwatmu pada sesama lelaki, bukan pada perempuan. Kamu benar-benar kaum yang melampaui batas”.

(QS. Al-A’raaf: 81)   

DAMPAK MENORMALISASI BL   

Tayangan LGBT, termasuk BL, berpotensi menimbulkan:

– Penerimaan terhadap penyimpangan seksual

– Keraguan terhadap orientasi diri

– Perubahan orientasi seksual menjadi nonheteroseksual atau LGBT   

Jika mata dan hati dibiasakan untuk terus melihat hal yang Allah larang, maka lama-kelamaan maksiat akan dianggap lumrah. Akibatnya, saat maksiat tersebut terjadi di depan mata, hati tidak mengingkarinya lagi, bahkan menormalisasinya.   

KALAU UDAH TERLANJUR KECANDUAN BL, GIMANA, DONG?   

1. Akui bahwa tayangan BL adalah hal yang Allah larang karena bagian dari LGBT.

2. Perbanyak istighfar, mohon ampun kepada Allah. 

3. Bertekad kuat untuk tidak lagi mengulangi perbuatan tersebut. 

4. Beralih pada hiburan yang positif, seperti melukis, berkebun, dan lain-lain. 

5. Tempatkan diri pada lingkungan yang baik dan dapat menjadi support system.

 

Semoga Allah mudahkan, ya, Knowledge Seekers! 

 

REFERENSI 

1. Floretta V.D., Jasmine. (2021). Daya Tarik ‘Boys Love’ yang Bikin Perempuan Terpikat. https://magdalene.co/story/daya-tarik-boys-love-yang-bikin-perempuan-terpikat/ (Diakses pada Kamis, 27 Juni 2024) 

2. Ghufron, SN & Raihana, SN. (2023). The Impact of Boys’ Love Series on Adolescent Sexual Orientation from Islamic Perspective. Jurnal Al-Maiyyah Vol. 16, No. 2, Desember. 

3. NBC News. (2020). LGBTQ-inclusive entertainment promotes acceptance and helps brands, study finds. https://www.nbcnews.com/feature/nbc-out/lgbtq-inclusive-entertainment-promotes-acceptance-helps-brands-study-finds-n1216381 (Diakses pada Kamis, 27 Juni 2024) 

4. Tariuni, K., Th. Musa D., dan Gaffar ZH. (2022). Komunitas Fujoshi di Pontianak dan Stigma Identitas Gender yang Melekat dalam Lingkungan Masyarakat. Balele : Jurnal Antropologi. 

5. Yasmine, Kamila. (2024). Webinar Taulebih Know-How Class #15: Isu LGBT Semakin Dinormalisasi, Kita Harus Apa?. 

6. Yunita, MA. (2022). Penonton Boys’ Love: Ketertarikan, Respon dan Orientasi Seksual. Jurnal Ilmiah Ilmu-Ilmu Sosial Vol. 5, No. 1, Juni. 

7. Yusrini, Ficky. (2020). Istilah dalam Anime yang Perlu diketahui Orang Tua. https://mommiesdaily.com/2020/10/28/istilah-dalam-anime-yang-perlu-diketahui-orangtua (Diakses pada Kamis, 27 Juni 2024)

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Related Posts