Dengan bicara jujur tentang topik seksual, kita dapat membekali anak dengan pengetahuan dan keterampilan untuk keamanan diri, serta membuat keputusan yang bijak terkait hubungan dan keintiman dari perspektif Islam.
Keterlibatan orang tua sangat fundamental dalam membentuk perilaku seksual seorang anak.
Disebutkan dalam penelitian yang dilakukan oleh Wamoyi, dkk (2011), bahwa ketegasan orang tua dalam mendampingi anak berdampak pada kecenderungan aktivitas seksual yang lebih rendah pada remaja.
Sebaliknya, ketiadaan orang tua seringkali mendorong anak mencari sumber lain, mayoritas dari teman sebaya dan media elektronik yang sarat misinformasi.
Ciptakan ruang belajar yang supportif dan nyaman untuk anak berdiskusi dan menjadikan orang tua sebagai rujukan utama perkembangan seksualnya.
Dampingi, arahkan, dan ajari anak informasi yang sesuai tuntunan Islam dan level usianya, agar anak tumbuh menjadi pribadi yang sehat.
REFERENSI
- Coleman, H., & Charles, G. (2009). Sexual Development and Behavior in Children. National Child Traumatic Stress Network, 1(1), 1-8.
- Wamoyi, J., Fenwick, A., Urassa, M., Zaba, B., & Stones, W. (2011). Parental control and monitoring of young people’s sexual behaviour in rural North-Western Tanzania: implications for sexual and reproductive health interventions. BMC public health, 11(1), 1-12.