Telaah Inses dari Sudut Pandang Sosiobiologis

KONDISI TERJADINYA INSES 

Inses merupakan hubungan seksual antara orang-orang yang bersaudara dekat yang dianggap melanggar adat, hukum, dan agama. Inses dapat terjadi dalam dua kondisi yang berbeda, yakni: 

  1. Suka sama suka yang kemudian terikat dalam perkawinan 
  2. Terjadi secara paksa sehingga disebut sebagai perkosaan

Inses tidak hanya terjadi antara orang tua dengan anak (parental incest), antara saudara kandung (sibling incest), tapi juga dapat dilakukan oleh orang yang memiliki kuasa atas anak tersebut, seperti paman, bibi, kakek, dan nenek (family incest).   

PENYEBAB TERJADINYA INSES 

Lalu, bagaimana inses dapat terjadi? Hal apa saja yang dapat memengaruhi terjadinya tindak kekerasan inses?   

  • Inses yang terjadi secara tidak sengaja sebab pola interaksi

Hal ini dapat terjadi karena adanya interaksi yang intens antarsaudara kandung atau keluarga satu ikatan darah. 

  • Inses akibat psikopati berat. 

Hal ini biasa terjadi pada seorang ayah yang alkoholik dan psikopatik terhadap anak perempuannya. 

  • Inses akibat pedofilia. 

Ini rentan dialami oleh anak yang menjadi objek seksual seseorang yang mengalami kelainan seksual. 

  • Inses akibat contoh buruk dari orang tua

Seorang anak dapat meniru perbuatan orang tuanya yang mungkin melakukan tindakan inses kepada kerabatnya. 

  • Inses akibat patologi keluarga dan hubungan perkawinan yang tidak harmonis

Hal ini dapat memicu seorang suami untuk melakukan inses kepada anak perempuannya atau seorang istri kepada anak laki-lakinya sebagai pelampiasan akibat hubungan yang tidak baik dengan pasangannya.  

TINDAKAN DALAM KESEHARIAN YANG DAPAT MEMICU INSES 

Terjadinya inses dapat dipicu oleh kebiasaan atau pengalaman dalam keseharian, seperti:

  1. Tidur bersama satu kamar atau satu ranjang dalam kondisi sudah balig. 
  2. Kondisi rumah yang terlalu sempit sehingga bercampurnya seluruh anggota keluarga, baik perempuan maupun laki-laki dalam satu ruangan yang sama. 
  3. Kecanduan alkohol yang membuat seseorang tidak dapat berpikir secara benar dan sadar. 
  4. Tidak membiasakan anak untuk berpakaian rapi dan tertutup saat keluar dari kamar mandi sejak anak sudah memasuki usia balig. 
  5. Gangguan kondisi kejiwaan pada seseorang. 
  6. Menjadi korban penganiayaan seksual saat kecil. 
  7. Rendahnya keharmonisan dalam keluarga sehingga berkurang peran keluarga untuk saling menjaga dan menyayangi. 
  8. Kurangnya pengetahuan atau pengenalan kepada anak mengenai organ-organ reproduksi secara benar, termasuk ajaran tentang batasan tubuh yang boleh dilihat dan disentuh atau tidak boleh dilihat dan disentuh oleh orang lain. 

KEGAGALAN MENJALANKAN PERAN DALAM KELUARGA 

Fenomena inses sering terjadi karena adanya gangguan atau kekurangan dalam suatu keluarga dalam menjalankan peran masing-masing anggota keluarga, terutama kedua orang tua. Gangguan tersebut dapat berupa: 

  • ketidakmampuan untuk mengendalikan dorongan seksual diri 
  • keterbatasan dalam menjalankan peran seksual sebagai suami/istri 
  • ketidakmampuan untuk mencari pasangan seksual yang sah di luar rumah karena kebutuhan untuk mempertahankan kestabilan sifat patriarki yang dimiliki. 

Kasus inses yang semakin marak terjadi memperlihatkan betapa rentannya posisi seorang anak untuk menjadi korban kekerasan seksual, terlebih lagi jika pelakunya adalah orang yang seharusnya dapat melindunginya. 

Ikatan antara orang tua dan anak juga seharusnya dibangun dengan rasa saling percaya agar hubungan baik dan keharmonisan antar anggota keluarga dapat tetap terjaga. 

BAGAIMANA DAMPAK INSES SECARA BIOLOGIS? 

Jika terjadi perkawinan antardua orang yang memiliki ikatan darah, secara genetik itu akan mengubah gen dalam satu populasi, sehingga secara relatif akan lebih banyak dilahirkan individu yang abnormal, seperti munculnya penyakit-penyakit genetik: buta warna, hemofilia, albino, hingga gangguan mental. Dampak yang muncul juga dapat menyebabkan seorang anak lahir secara prematur maupun memiliki IQ rendah. 

Ketika seorang anak dilahirkan dari pasangan yang memiliki ikatan darah, maka gen yang akan didapat oleh seorang anak tidak bervariasi, gen yang selama ini tidak dominan dalam tubuh pasangan tersebut akan menjadi dominan pada anak yang dilahirkan, sehingga akan menimbulkan adanya kecacatan. 

PENCEGAHAN INSES 

Untuk mencegah munculnya dampak negatif inses yang merugikan, terdapat beberapa langkah preventif yang dapat kita lakukan, terutama dalam keluarga: 

  1. Perkuat dan ajarkan keimanan kepada anggota keluarga dengan memberikan pemahaman agama secara lengkap dan mudah dipahami. 
  2. Pisahkan kamar orang tua dengan kamar anak, serta pisahkan kamar anak laki-laki dengan anak perempuan. 
  3. Kenalkan organ reproduksi secara benar kepada anak, tentu dengan materi yang sesuai usia, disertai dengan alasan dan bahasa yang mudah dipahami. 
  4. Ajarkan kepada anak untuk mengetuk pintu kamar anggota keluarga lainnya jika ingin memasuki kamar mereka. 
  5. Berikan jawaban yang benar saat anak bertanya mengenai hal-hal yang berkaitan dengan seksualitas dan reproduksi. Hal ini perlu dijelaskan secara tepat dan benar sesuai dengan tuntunan yang diajarkan oleh Islam. 
  6. Ajarkan anak untuk lebih waspada dan hati-hati jika ada yang ingin meraba atau memegang bagian dari tubuhnya, meskipun keluarganya sendiri.  

REFERENSI

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Related Posts