Siklus Menstruasi Bisa Berubah Karena Puasa Ramadhan?

Siklus menstruasi umumnya didefinisikan dalam konteks empat dimensi, yaitu keteraturan siklus, frekuensi periode menstruasi, durasi aliran, serta volume darah yang keluar. 

Normalnya: 

– Panjang rata-rata siklus menstruasi adalah 28-30 hari, 

– Durasi menstruasi berlangsung selama 3-7 hari, dan 

– Jumlah darah yang keluar adalah 25-35 ml atau <80 ml. 

DISFUNGSI MENSTRUASI 

Apabila terjadi disfungsi atau gangguan siklus menstruasi, gangguan yang umum terjadi adalah sebagai berikut:

  1. Hypermenorrhea: Menstruasi yang banyak 
  2. Hypomenorrhea: Menstruasi yang sedikit 
  3. Polymenorrhea: Menstruasi yang sering Oligomenorrhea: Menstruasi yang sangat jarang
  4. Dysmenorrhea: Menstruasi yang sangat nyeri 

    FAKTOR YANG MEMENGARUHI SIKLUS MENSTRUASI 

    Ada banyak faktor yang berkontribusi terhadap perubahan siklus menstruasi. Faktor-faktor tersebut mengubah atau menekan ritme sistem hormonal yang mengatur pematangan folikel, ovulasi, dan siklus menstruasi atau hypothalamus-pituitary-ovaries (HPO) axis.

    Faktor-faktor tersebut antara lain: 

    1. Pola makan, 
    2. Merokok, 
    3. Olahraga atau aktivitas fisik, 
    4. Pola tidur, 
    5. Indeks massa tubuh (IMT), 
    6. Usia menarche, dan 
    7. Stresor psikososial 

    Selama puasa Ramadan, pola makan, pola tidur, dan ritme aktivitas sehari-hari akan berubah sehingga dapat memengaruhi siklus menstruasi. 

    BAGAIMANA PUASA RAMADAN DAPAT MEMENGARUHI SIKLUS MENSTRUASI? 

    Notes: 

    *Binge eating: Salah satu jenis gangguan perilaku makan ketika mengonsumsi makanan dalam jumlah yang berlebih (binge) dan merasa tidak dapat berhenti makan. 

    **Hormon leptin: Hormon yang berfungsi sebagai sinyal yang diduga menghubungkan status metabolisme dengan sumbu reproduksi. 

    ***Hormon insulin: Hormon yang berperan mengontrol kadar gula dalam darah. 

    LIHAT STUDI YANG MEMBAHAS HUBUNGAN MENSTRUASI DENGAN PUASA RAMADAN, YUK! Studi yang dilakukan oleh Ikhsan et al. (2017) mengenai hubungan antara puasa Ramadan dengan perubahan pola siklus menstruasi pada remaja Berdasarkan hasil studi tersebut, terlihat bahwa terjadi peningkatan rata-rata jumlah volume darah menstruasi selama puasa Ramadan. 

    LIHAT STUDI YANG MEMBAHAS HUBUNGAN MENSTRUASI DENGAN PUASA RAMADAN, YUK! Studi yang dilakukan oleh Yavangi et al. (2013) mengenai ‘apakah puasa Ramadan berdampak terhadap siklus menstruasi?’ Menurut studi tersebut, kejadian oligomenorrhea, polymenorrhea, dan hypermenorrhea meningkat selama bulan Ramadan, terutama pada responden yang berpuasa lebih dari 15 hari. 

    SIMPULAN 

    Siklus menstruasi bisa berubah karena puasa Ramadan. Hal ini disebabkan oleh adanya perubahan pola makan, pola tidur, serta perubahan hormon dalam tubuh. Namun, setiap orang pastinya memiliki kondisi fisiologis tubuh yang berbeda-beda sehingga perubahan yang terjadi pada tubuh juga bisa beragam. 

    REFERENSI 

    1. Algars, Monica. 2014. Binge eating and menstrual dysfunction. Journal of psychosomatic research.76(1): 19-22. doi: 10.1016/j.jpsychores.2013.11.011. 
    2. Hausman, Gary J. 2012. Leptin and reproductive function. Biochimie. 94(10): 2075-81. doi: 10.1016/j.biochi.2012.02.022. 
    3. Ikhsan M, Siregar MFG, Muharam R. 2017. The relationship between Ramadan fasting with menstrual cycle pattern changes in teenagers. Middle East Fertility Society Journal. 22: 43-47. doi: 10.1016/j.mefs.2016.08.004. 
    4. Yavangi M, Amirzargar MA, Amirzargar N, Dadashpour M. 2013. Does Ramadan fasting has any effects on menstrual cycles? Iran J Reprod Med. 11(2):145-50. 
    5. Yu WH, Kimura M, Walczewska A, Karanth S, McCann SM. 1997. Role of leptin in hypothalamic-pituitary function. Proc Natl Acad Sci U S A. 94(3):1023-8. doi: 10.1073/pnas.94.3.1023. 

    Leave a Comment

    Your email address will not be published. Required fields are marked *

    Related Posts