Penggunakan Gadget, Khususnya Di Dalam Hari, Dapat Meningkatkan Risiko Pubertas Dini

🔵 Blue light adalah bagian dari spektrum cahaya alami yang dapat ditangkap oleh mata manusia. Cahaya ini jugalah yang terpancar dari berbagai gadget yang sehari-harinya kita gunakan: handphone, laptop, tv, tablet, dan lainnya. Untuk pertama kalinya, pada acara The 60th Annual European Society for Paediatric Endocrinology Meeting (2022), dipaparkan sebuah hasil penelitian yang menemukan adanya hubungan antara blue light dengan pubertas dini.

Penelitian ini menggunakan tikus sebagai hewan coba yang dibagi ke dalam 3 grup dengan durasi paparan blue light yang berbeda-beda. Hasilnya: semakin lama durasi paparan blue light, semakin cepat munculnya tanda-tanda pubertas.

Bagaimana mekanismenya? 

Paparan blue light, khususnya di malam hari, diketahui dapat menekan hormon melatonin. Melatonin mempunyai efek supresif pada gonadotropin-releasing hormone (GnRH), yakni hormon yang mempengaruhi hormon reproduksi. Ketika paparan blue light meningkat, melatonin menurun, GnRH pun akhirnya meningkat. Sehingga, alat reproduksi melalui proses pematangan dan terjadilah pubertas.

Penelitian ini menguatkan data tentang peningkatan angka pubertas dini pada saat pandemi COVID di mana anak-anak terpapar blue light dalam durasi yang lama karena pembelajaran jarak jauh (online learning). Belum lagi gadget juga sering digunakan untuk mengatasi kebosanan.

Karena masih dilakukan di hewan coba, tentu penelitian ini harus ditindaklanjuti dengan penelitian pendukung lainnya. Akan tetapi, cukuplah fakta ini menjadikan kita lebih berhati-hati terkait durasi penggunaan gadget, terutama pada anak.Yuk, share informasi supaya makin banyak yang #taulebih tentang bahaya tersembunyi di balik penggunaan gadget!

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Related Posts