Faktanya, bisa! Siklus menstruasi adalah siklus yang rumit dan melibatkan aktivitas hormon, kelenjar, dan organ. Ketika terjadi malfungsi, hormon bisa memberikan sinyal untuk menstruasi ketika telur belum cukup matang untuk dilepaskan ke tuba falopii. Pada kasus lainnya, ovum sudah matang, tetapi terjadi alterasi sehingga menimbulkan gagalnya proses ovulasi.Â
Â
Karena melibatkan kerja siklus yang tidak sempurna, biasanya anovulasi ditemukan pada remaja perempuan yang sedang berada dalam masa pubertas atau pada wanita yang sedang dalam masa perimenopause. Hal ini disebabkan karena tubuh yang masih menyesuaikan diri dengan perubahan tubuh pada masa tersebut.Â
Â
Anovulasi dapat ditandai dengan menstruasi yang tidak teratu serta keluarnya darah menstruasi yang lebih banyak atau lebih sedikit dari biasanya. Selain itu, pada beberapa kasus, anovulasi disertai dengan nyeri haid yang lebih ringan.Â
Â
Pada umumnya, anovulasi bukanlah kondisi yang membahayakan. Namun, anovulasi memiliki kontribusi pada kasus infertilitas yang dialami oleh wanita di usia produktif. Tidak adanya ovum yang dilepaskan oleh ovarium menyebabkan tidak dapat terjadinya pembuahan. Untuk itu, bagi wanita yang sedang dalam program hamil, ada baiknya untuk konsultasi ke dokter perihal siklus menstruasi dan juga perbaikan nutrisi, ya!Â
Â
Apakah Knowledge Seekers pernah mendengar/membaca fenomena unik lain tentang menstruasi? Yuk, berikan pendapatmu di kolom komentar!