Anak merupakan sebuah anugerah terindah yang selalu dinanti kehadirannya. Namun, tidak menutup kemungkinan apabila Allah selipkan ujian kepada orang-orang yang dikehendaki-Nya.
Lalu, apabila orang tua sudah mengetahui adanya ‘hal spesial’ dari seorang anak sejak dalam kandungan, bolehkah menggugurkan kehamilan dengan alasan tersebut?
SAAT USG, JANIN TERDETEKSI MENGALAMI KELAINAN. DALAM ISLAM, BOLEHKAH TERMINASI DILAKUKAN?
Terminasi (atau yang lebih dikenal dengan aborsi) kehamilan merupakan proses medis untuk mengakhiri masa kehamilan dengan cara meminum obat atau dengan prosedur pembedahan. Untuk menentukan hukumnya dalam Islam, ulama membagi menjadi dua keadaan:
- Kelainan pada janin terdeteksi setelah peniupan ruh: Penciptaan janin dan penampakan anggota-anggota tubuhnya dimulai setelah melewati 40 malam. Semua ulama ahli fiqih (fuqaha’) sepakat bahwa hukum terminasi (khususnya yang dilakukan setelah peniupan ruh) adalah haram berdasarkan pada dalil-dalil syar’i. Keharaman terminasi menjadi semakin tegas apabila janin sudah berumur 120 hari (atau empat bulan) sebab dalam usia 120 hari tersebut, Allah subhanahu wa ta’ala sudah meniupkan ruh pada janin.
- Kelainan pada janin terdeteksi dini: Kemajuan ilmu kedokteran saat ini telah mampu mendeteksi kelainan pada janin secara dini. Namun, tidak dapat dipandang akurat jika dokter membuat dugaan bahwa setelah lahir nanti anak akan mengalami cacat—seperti buta, tuli, bisu—dan menganggapnya sebagai sebab yang memperbolehkan digugurkannya kandungan.
Apabila dokter yang terpercaya menetapkan bahwa pada fase sebelum ditiupkan ruh janin mengalami kelainan yang membahayakan, tidak mungkin bisa disembuhkan, dan jika dibiarkan hidup akan mempersulit dirinya dan keluarganya, Islam membolehkan dilakukannya terminasi dan hal ini legal menurut hukum positif di Indonesia sebagaimana diatur dalam Undang-Undang No. 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan.
Pertimbangan akan adanya mudarat bagi kelangsungan hidup bayi dan keluarganya menjadi hal yang menentukan boleh tidaknya terminasi dilakukan. Pada intinya, terminasi adalah tindakan darurat yang hanya boleh dilakukan dalam keadaan darurat.
ALLAH TIDAK PERNAH MENCIPTAKAN ‘PRODUK’ YANG GAGAL
Allah telah membekali manusia dengan penciptaan yang sempurna dengan bentuk yang sebaik-baiknya, seperti yang tertera di dalam Al-Quran:
“Sungguh, Kami telah menciptakan manusia dalam bentuk yang sebaik-baiknya.” [QS. At-Tin: 4]
Anak berkebutuhan khusus bukanlah aib atau produk gagal, tetapi mereka adalah anak istimewa. Keistimewaannya terletak pada yaumul hisab atau hari perhitungan amal.
Di yaumul hisab, mereka tidak akan mendapatkan banyak pertanyaan seperti kita, tetapi mereka hanya ditanya mengenal Allah atau tidak. Jika mengenal, Allah langsung memasukkan mereka ke dalam surga.
Di akhirat nanti, Allah tidak akan segan-segan mengganti penderitaan mereka di dunia dengan kenikmatan yang abadi.
UNTUK ORANG TUA DENGAN ANAK ISTIMEWA, INILAH HIKMAH YANG ALLAH SELIPKAN…
- Mengimani bahwa itu merupakan bagian dari takdir Allah
“Sesungguhnya Allah, hanya pada sisi-Nya sajalah pengetahuan tentang Hari Kiamat; dan Dialah yang menurunkan hujan, dan mengetahui apa yang ada dalam rahim...”
[QS. Luqman: 34]
Menentukan hal yang terjadi pada janin merupakan hak prerogatif Allah sebagai Al-Khaliq. Sebagai manusia, tugas kita hanyalah mengimani takdir yang terjadi dan terus berikhtiar sejauh kemampuan kita. Bisa jadi, Allah menitipkan anak istimewa kepada sebuah keluarga sebagai tiket untuk memasuki surga-Nya kelak.
- Allah akan memberikan pahala atas sebuah kesabaran
Diperlukan banyak kesabaran dalam menerima takdir ketika dikaruniai anak berkebutuhan khusus (ABK), mendidik dan membesarkannya, hingga kesabaran dalam mendapatkan perlakuan sosial yang mungkin bisa berbeda.
Allah menyatakan bahwa pahala atas orang yang bersabar itu tanpa batas. Hal ini sesuai dengan firman Allah dalam Al-Quran berikut.
“…Sesungguhnya hanya orang-orang yang bersabarlah yang dicukupkan pahala mereka tanpa batas.” [QS. Az-Zumar: 10]
- Allah mengajarkan untuk banyak bersyukur
Umumnya, ABK mengalami hambatan secara fisik, kognitif, dan sosial dalam pertumbuhan dan perkembangannya. Bagi orang tua yang memiliki anak normal, kadar rasa syukur yang mungkin ditunjukkan ketika melihat anaknya bisa menangis, merangkak, berjalan, dan berbicara mungkin akan berada pada level lazim.
Namun, bagi orang tua yang dikaruniai ABK, kadar bersyukur mereka bisa jauh lebih tinggi apabila melihat anaknya mengalami perkembangan fisik maupun kognitif lain karena diperlukan usaha yang luar biasa untuk mewujudkannya. Tentunya, hal tersebut pun bisa terjadi atas izin Allah.
Pada akhirnya, Allah akan meninggikan derajat orang-orang yang mampu mengimani takdirnya, bersyukur atas karunianya, serta bersabar atas segala ketetapannya.
BELAJAR DARI NAJA: ANAK ‘ISTIMEWA’ YANG MAMPU MENGHAFAL AL-QURAN 30 JUZ DENGAN MUTQIN
Naja merupakan hafiz Al-Quran dengan hafalan luar biasa meski ia mengidap cerebral palsy. Hal ini merupakan buah dari upaya orang tua Naja yang memperdengarkan bacaan Al-Quran sejak ia berusia empat bulan dalam kandungan. Sebelum tidur, Naja juga selalu dibacakan ayat kursi sampai ia mampu melafalkan ayat kursi sendiri.
Atas izin Allah, keajaiban-keajaiban datang setelah Naja menghafalkan Al-Quran, seperti sembuhnya mata Naja yang sebenarnya juling sebelah dan kesulitannya dalam bernapas yang kian membaik sebab rajin melakukan muroja’ah.
Kisah Naja menjadi salah satu bukti bahwa anak dengan cerebral palsy atau kebutuhan khusus sekali pun akan mampu berprestasi, misalnya menjadi hafiz Al-Quran layaknya anak-anak normal lainnya.
REFERENSI
- Fuad. 2017. Aborsi janin cacat dalam perspektif hukum islam. Al-Mazahib. 5(2): 273-287.
- Oki Setiana Dewi. 2022. Sabar dalam Merawat Anak Berkebutuhan Khusus (Youtube Video). Channel Oki Setiana Dewi. [Online] Available at: https://youtu.be/hafvZiYqVMg?si=JsJkang1lLUJ3jfl [Accessed on September 30, 2023].
- Pawatri A. 2023. Kapan Terminasi Kehamilan atau Aborsi Boleh Dilakukan?. Sehatq. [Online] Available at: https://www.sehatq.com/artikel/kapan-terminasi-kehamilan-boleh-dilakukan [Accessed on September 30, 2023].
- Ustadz Adi Hidayat. 2022. Pertanyaan Dokter Ini Bikin Sedih Semua Jamaah yang Mendengarkan (Youtue Video). Channel Audio Dakwah. [Online] Available at: https://youtu.be/la9cCCGczeM?si=_A73hd5kKp4fh1kf [Accessed on September 30, 2023].
- Ustadz Syafiq Riza Basalamah. 2019. Motivasi Bagi Orangtua Yang Memiliki Anak Berkebutuhan Khusus (Youtube Video). Channel Menuju Sholih. [Online] Available at: https://youtu.be/vinP6TLlGqc?si=vul81Kaubq38riMZ [Accessed on September 30, 2023].
- Yayasan Peduli Kasih ABK. 2021. Kisah dan Motivasi Naja Menjadi Hafiz Al-Qur’an. Yayasan Peduli Kasih ABK. [Online] Available at: https://www.ypedulikasihabk.org/2021/03/13/kisah-dan-motivasi-naja-menjadi-hafiz-al-quran/ [Accessed on October 01, 2023].