MARYAM BINTI IMRAN: WANITA SUCI YANG DIMULIAKAN ALLAH
Maryam binti Imran adalah wanita mulia yang senantiasa menjaga marwahnya. Beliau tidak mudah keluar dari tempat tinggalnya untuk kegiatan tidak bermanfaat seperti menunggang unta, sebagaimana yang dilakukan wanita pada zamannya.
Kemuliaan Siti Maryam ini ‘diuji’ oleh Allah dengan kelahiran Nabi Isa yang bukan melalui kelahiran yang bersifat biasa, tetapi melalui proses ‘kun fayakun’. Allah meniupkan ruh Nabi Isa ke dalam rahim Siti Maryam untuk menunjukkan kebesaran-Nya.
Anak yang dilahirkan oleh Siti Maryam, Nabi Isa, adalah seorang wali Allah yang termasuk ke dalam golongan rasul ulul azmi. Demi membela kehormatan ibunya, dengan izin Allah, Nabi Isa dapat berbicara sewaktu bayi. Nabi Isa mengatakan bahwa ibunya bukan seorang pezina, tetapi sesungguhnya beliau adalah wanita suci dan mulia yang dipilih oleh Allah untuk melahirkannya. Dan dengan pertolongan Allah, Siti Maryam melahirkan Nabi Isa tanpa bantuan seorang pun.
MARYAM BINTI IMRAN: WANITA MULIA YANG LAHIR DARI KELUARGA TERJAGA
Maryam binti Imran adalah wanita mulia yang dilahirkan dari keluarga terbaik (keluarga Imran) dan dijaga oleh paman terbaik (keluarga Nabi Zakaria).
Ketika Hannah sedang mengandung Maryam, Hannah selalu mendoakan anaknya dalam kandungan seperti berikut.
“(Ingatlah), ketika istri Imran berkata, “Ya Tuhanku, sesungguhnya aku menazarkan untuk-Mu anak yang ada dalam kandunganku agar menjadi anak yang saleh dan berkhidmat (di Baitul Maqdis). Maka terimalah ia dariku. Sesungguhnya Engkau Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.”
Betapa mulianya keluarga Imran sehingga Al-Quran pun begitu memuliakannya karena ketaatannya beribadah kepada Allah subhanahu wa ta’ala. Keturunan keluarga Imran pun menjadi hamba yang taat dan selalu berserah diri kepada Allah.
“Sesungguhnya Allah telah melebihkan Adam, Nuh, keluarga Ibrahim, dan keluarga Imran dari segala isi alam (di zaman mereka masing-masing).”
(Ali-‘Imran: 33)
MARYAM BINTI IMRAN: MUSLIMAH TERPILIH YANG DIABADIKAN DALAM SURAT AL-QURAN
Banyak perempuan mulia dan istimewa, tetapi hanya Maryam binti Imran yang namanya diabadikan menjadi salah satu nama surat dalam Al-Quran. Peristiwa yang dialami Siti Maryam adalah hal yang benar-benar unik, hanya terjadi sekali, dan terjadi pada dirinya.
Selain Maryam binti Imran, tidak ada seorang perempuan pun yang Allah sebutkan namanya dalam Al-Qur’an. Hal ini untuk menunjukkan bahwa tidak ada lagi perempuan yang akan mengalami kejadian seperti Siti Maryam, yakni melahirkan anak tanpa disentuh laki-laki.
Tak hanya itu, silsilah keluarga Maryam binti Imran juga lengkap dijelaskan sehingga ada nama surat Ali Imran (keluarga Imran). Di dalam Al-Quran, nama Maryam binti Imran disebutkan sebanyak 34 kali. 19 kali ketika menceritakan kisahnya sendiri dan 15 kali ketika menceritakan putranya, Nabi Isa ‘alaihissalam.
FATHIMAH AZ-ZAHRA: PUTRI TELADAN YANG MENDAPAT JULUKAN “UMMU ABIIHA”
Ummu Abiiha (ibu bagi ayahnya) merupakan julukan yang diberikan kepada Fathimah Az-Zahra atas bakti terhadap kedua orang tuanya, terutama Rasulullah. Sepeninggal Khadijah radhiyallahu ‘anha, Fathimah Az-Zahra menggantikan peran ibunya dalam menjaga dan merawat ayahnya, meskipun di usia yang masih sangat belia.
Fathimah Az-Zahra merupakan putri yang paling disayang karena selalu membersamai Rasulullah dalam berbagai cobaan dan ujian. Fathimah-lah yang membalut luka, membersihkan kotoran yang dilemparkan oleh kaum Quraisy, dan merawat ayahnya ketika sakit, serta turut membantu dalam bidang medis ketika peperangan terjadi. Selain itu, Fathimah juga sudah terbiasa mengerjakan pekerjaaan rumah.
FATHIMAH AZ-ZAHRA: SOSOK YANG PALING MIRIP DENGAN RASULULLAH
Aisyah radhiyallahu ‘anha mengatakan bahwa Fathimah Az-Zahra sangat mirip dengan Rasulullah dari sisi rupa, akhlak, ucapan, dan pikirannya. Sebagaimana ketaatan Rasulullah dalam hal ibadah, Fathimah Az-Zahra juga memiliki rasa cinta ibadah yang sangat tinggi.
Imam Hasan Al-Bashri pernah berkata, “Tidak seorang pun dari umat ini yang lebih banyak ibadahnya dari Fathimah. Beliau beribadah sampai kedua kakinya bengkak. Beliau terengah-engah dalam salatnya karena takut kepada Allah.”
Fatimah Az-Zahra juga mencontohkan umat untuk hidup zuhud dan sederhana. Dalam hal ini, bukan berarti kita harus meninggalkan dunia, tetapi beliau mengajarkan kita untuk terbebas dari ketertarikan dunia. Oleh karena itu, tak heran apabila Rasulullah memiliki kecintaan yang begitu besar kepada Fatimah Az-Zahra.
Hal ini tergambar dalam sabdanya, “Fatimah adalah sebagian daripadaku, barangsiapa ragu terhadapnya, berarti ragu terhadapku, dan siapa yang membohonginya berarti sudah membohongiku.” (HR. Bukhari)
FATHIMAH AZ-ZAHRA: PENGHULU KAUM WANITA DI SEPANJANG ZAMAN
Meskipun kehidupan beliau sangat singkat, beliau telah membawa kebaikan dan keberkahan bagi alam semesta. Fathimah Az-Zahra adalah panutan dan figur paripurna bagi kaum wanita.
Di kala masih gadis, beliau senantiasa menyertai perjuangan sang ayah. Pada saat menjadi istri, beliau selalu merawat suaminya dan menyelesaikan urusan rumah tangga sehingga suaminya merasa tentram di dalamnya. Demikian pula ketika menjadi seorang ibu, beliau berhasil mendidik anak-anaknya menjadi sosok teladan dan penuh kemuliaan.
Apabila Maryam binti ‘Imran, Asiyah istri Fir’aun, dan Khadijah binti Khuwalid adalah penghulu kaum wanita pada zamannya, Fathimah Az-Zahra merupakan penghulu kaum wanita di sepanjang zaman, mulai dari wanita pertama hingga wanita akhir zaman. Oleh karena itu, beliau juga dikenal sebagai “Sayyidatu Nisa’il Alamin”, yakni penghulu wanita alam semesta.
KESIMPULAN
Berkaca dari kisah 4 wanita penghulu surga, menjadi muslimah terbaik dan mulia tentu bukanlah suatu hal yang mudah. Apalagi, bagi muslimah yang hidup di era kemaksiatan sebagai suatu hal yang ‘biasa’, ada banyak ujian yang mesti ditempa. Namun, Allah memberikan kemuliaan dan kemudahan dalam ibadah kepada wanita yang beriman untuk memasuki surga dari pintu mana pun yang ia inginkan.
Rasulullah bersabda,
إِذَا صَلَّتِ الْمَرْأَةُ خَمْسَهَا وَصَامَتْ شَهْرَهَا وَحَصَّنَتْ فَرْجَهَا وَأَطَاعَتْ بَعْلَهَا دَخَلَتْ مِنْ أَيِّ أَبْوَابِ الْجَنَّةِ شَاءَتْ
“Apabila seorang wanita salat lima waktu, berpuasa bulan Ramadhan, menjaga kemaluannya dari zina, dan taat kepada suaminya, maka ia akan masuk surga dari pintu mana saja yang ia kehendaki.”
(HR. Ibnu Hibban dari Abu Hurairah radhiyallahu’anhu, Shahihut Targhib: 1931)
REFERENSI
- Abdullah R. 2021. Fatimah Az-Zahra (Studi Biografi dan Keteladanan). [Skripsi]. Makassar: Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar.
- Chalid S. 2020. Wanita yang Masuk Surga dari Pintu Mana Saja yang Dikehendakinya. [Online] Available at: https://sofyanruray.info/wanita-yang-masuk-surga-dari-pintu-mana-saja-yang-dikehendakinya/ [Diakses 28 Juli 2023].
- Eraslan S. 2014. Fatimah Az-Zahra: Kerinduan dari Karbala. Jakarta: Kaysa Media. 2023. Biografi Fatimah Az-Zahra, Putri Cantik Keturunan Rasulullah SAW. [Online] Available at: https://dalamislam.com/sejarah-islam/biografi-fatimah-az-zahra [Diakses 28 Juli 2023].
- Jasmi KA. 2021. Kisah Maryam dan Kelahiran Nabi Isa AS: Surah Ali ‘Imran (3: 42-47). Di dalam: Program Budaya al-Quran Mingguan Siri 62. Kuala Lumpur: Universitas Teknologi Malaysia.
- Nazilah FR. 2018. Maryam Binti Imran, Perempuan yang Disebutkan Al-Qur’an. Islami.co. [Online] Available at: https://islami.co/maryam-binti-imran-perempuan-yang-disebutkan-al-quran/ [Diakses 28 Juli 2023].
- Redaksi Dalamislam. 2023. Kisah Siti Maryam, Wanita Suci yang Dimuliakan Allah. [Online] Available at: https://dalamislam.com/sejarah-islam/kisah-siti-maryam-wanita-suci-yang-dimuliakan-allah [Diakses 28 Juli 2023].
- Tuasikal MA. 2020. Mengenal Keluarga Imran (Ali Imran) dan Maryam binti Imran. Rumaysho. [Online] Available at: https://rumaysho.com/23967-mengenal-keluarga-imran-ali-imran-dan-maryam-binti-imran.html [Diakses 28 Juli 2023].
- Tuasikal MA. 2020. Kisah Maryam hingga Nabi Isa Lahir. Rumaysho. [Online] Available at: https://rumaysho.com/23426-kisah-maryam-hingga-nabi-isa-lahir.html [Diakses 28 Juli 2023].