Dalam Islam, salah satu goal dalam pendidikan fitrah seksualitas adalah seseorang berperilaku sesuai jenis kelaminnya. Jika ia seorang laki-laki, maka yang seharusnya dominan adalah sisi maskulinnya agar bisa berperan sebagai seorang qawwam.
Tumbuhnya maskulinitas dan femininitas dalam diri seseorang tidak terlepas dari bagaimana seseorang diasuh sejak kecil. Bagi anak laki-laki, di usia 3-10 tahun, penting sekali untuk mengenal dan banyak berinteraksi dengan sosok ayahnya agar ia mendapat gambaran tentang bagaimana seorang laki-laki bersikap.
Sebuah studi menunjukkan bahwa seorang anak yang perangainya tidak sesuai dengan jenis kelaminnya, yang disebut sebagai “gender nonconformity”, cenderung akan semakin jelas menunjukkan ketidaksesuaian perangai ini ketika dewasa. Yang berarti, jika dibiarkan, seorang anak akan tumbuh semakin jauh dari fitrah seksualitasnya.
Kak Sinyo Egie, seorang konselor di Yayasan Peduli Sahabat, pernah mengemukakan data sebuah penelitian di mana anak laki-laki usia 1-10 tahun yang perangainya seperti perempuan diwawancarai ketika masa remaja. Ternyata, sebanyak 75% dari anak laki-laki ini mengalami perubahan orientasi seksual menjadi homoseksual ataupun biseksual.
Nah, oleh karena itu, fenomena laki-laki kemayu ini jangan dinormalisasi ya, Knowledge Seekers! Bukan untuk didukung ataupun dijadikan bahan becandaan.