Masturbasi kok bisa bikin kecanduan sih, Mintau? Ada dampaknya nggak buat kesehatan? Yuk, kita bahas bareng!
Seperti yang udah kita bahas sebelumnya, masturbasi adalah usaha untuk mencapai kepuasan seksual dengan cara memberikan rangsangan pada alat kelamin.
“Kepuasan” dalam hal ini ternyata berkaitan dengan proses yang terjadi di otak, loh!
HORMON KEBAHAGIAAN
Ketika masturbasi dilakukan, terjadi pengeluaran beberapa jenis hormon di otak, salah satunya adalah dopamin, yang biasa disebut hormon kebahagiaan.
Meningkatnya kadar dopamin saat masturbasi membuat pelakunya merasa senang dan nyaman. Bahkan, jika efek dopamin bergabung dengan efek hormon yang lain, seperti endorfin dan oksitosin, para pelaku masturbasi dapat merasa stres dan kecemasannya berkurang, hingga tidur lebih nyenyak.
MASTURBASI DAN ADIKSI
Dopamin adalah bagian dari “reward system” dalam otak yang membuat seseorang termotivasi untuk kembali melakukan perilaku yang sama untuk mendapatkan kepuasan. Bisa dibilang, hormon ini berkaitan erat dengan perilaku adiksi (kecanduan).
Salah satu sifat dopamin, yaitu akan meningkat seiring dengan adanya paparan baru, sedangkan kepuasan dari paparan sebelumnya akan semakin menurun. Hal ini membuat pelaku masturbasi akan terus mencari cara baru untuk mencapai kepuasan, misal dengan berfantasi seksual, menonton video berbau pornografi, hingga terdorong untuk berzina.
MASTURBASI DAN DISFUNGSI SEKSUAL
Disfungsi seksual adalah sekelompok gangguan yang berkaitan dengan penurunan kemampuan seseorang untuk merespon hal-hal yang bersifat seksual ataupun menikmati kepuasan seksual.
Islam mengatur bahwa hasrat seksual hanya boleh diekspresikan kepada pasangan halal. Akan tetapi, kebiasaan masturbasi akan mengganggu kehidupan seksual di antara keduanya.
Kebiasaan masturbasi akan membuat seseorang lebih sulit untuk mencapai orgasme. Pada akhirnya, hal ini akan menurunkan kepuasan terhadap pasangan.
Hukum asal masturbasi adalah haram. Jika memang ada dampak positif bagi pelakunya, tapi ternyata dampak negatifnya membuat kita bisa semakin terjerumus pada apa yang Allah sudah larang.
Jika dirasa sangat sulit untuk berhenti dari kebiasaan melakukan masturbasi, segera cari bantuan profesional, seperti psikolog atau psikiater, ya!
Dari Sahl bin Sa’ad radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
مَنْ يَضْمَنْ لِى مَا بَيْنَ لَحْيَيْهِ وَمَا بَيْنَ رِجْلَيْهِ أَضْمَنْ لَهُ الْجَنَّةَ
“Siapa yang menjamin (menjaga) di antara dua janggutnya (lisannya) dan di antara dua kakinya (kemaluannya), maka aku akan jaminkan baginya surga.”
(HR. Bukhari, no. 6474)
REFERENSI
- Ferguson, S. 2020. Does Masturbation Have Positive or Negative Effects on the Brain? [Online] Available at: https://www.healthline.com/health/healthy-sex/masturbation-effects-on-brain#focus-and-concentration [Accessed on 4 August 2022].
- Free Medical Education. 2019. Part 4: Dopamine: The Molecule of Addiction | Your Brain on Porn | Animated Series [Online Videos]. [Online] Available at: https://www.youtube.com/watch?v=bdiMFQk_aW8 [Accessed on 4 August 2022].
- Huang S, Niu C, Santtila P. Masturbation Frequency and Sexual Function in Individuals with and without Sexual Partners. Sexes. 2022; 3(2):229-243. https://doi.org/10.3390/sexes3020018
- Psychology Today. -. Dopamine. [Online] Available at: https://www.psychologytoday.com/us/basics/dopamine [Accessed on 4 August 2022].
- Psychology Today. -. What Is Addiction?. [Online] Available at: https://www.psychologytoday.com/us/basics/addiction [Accessed on 4 August 2022].