TERHAMBATNYA PENYERAPAN ZAT BESI DALAM TUBUH
Teh dan kopi mengandung senyawa polifenol berupa tanin, yaitu zat antigizi yang dapat menghambat penyerapan zat besi dalam saluran pencernaan.
Ketika dikonsumsi saat atau setelah makan, tanin dari teh atau kopi akan mengikat zat besi non-heme* dari makanan dan membentuk kompleks tidak larut sehingga tidak tersedia zat besi yang dapat diserap oleh tubuh.
Teh diketahui dapat menurunkan penyerapan zat besi hingga 62% ketika dikonsumsi berdekatan dengan waktu makan, sementara kopi hanya 35%. Apabila hal ini terus berlangsung, tubuh dapat mengalami kondisi anemia defisiensi/kekurangan zat besi.
*Zat besi non-heme: zat besi yang berasal dari sumber pangan nabati
MAKIN KUAT RASANYA, MAKIN HILANG KHASIATNYA
Pada dasarnya, kemampuan teh dan kopi dalam menghambat penyerapan zat besi ditentukan oleh kadar dan jenis polifenol dalam minuman tersebut. Semakin kuat rasa teh atau kopi yang dikonsumsi berdekatan dengan waktu makan, semakin sedikit pula kadar zat besi yang terserap.
Teh hitam diketahui memiliki kemampuan menghambat zat besi lebih besar dibandingkan teh herbal. Sementara itu, terdapat penelitian yang menunjukkan bahwa teh hijau tidak dapat menghambat penyerapan zat besi di saluran pencernaan.Â
SEBERAPA PENTING ZAT BESI BAGI TUBUH?
Zat besi sangat dibutuhkan tubuh untuk:
- menghasilkan hemoglobin* dan myoglobin**Â
- membentuk hormon-hormon di dalam tubuhÂ
Pada wanita hamil, kebutuhan zat besi akan semakin meningkat, di mana 1/3 bagian akan digunakan untuk pertumbuhan dan perkembangan janin, sementara 2/3 lainnya akan digunakan untuk mengoptimalkan kesehatan ibu dan mencegah terjadinya anemia.
Anemia pada ibu hamil akan berdampak pada kehamilan dan janin yang dikandungnya, seperti meningkatkan risiko kelahiran prematur, berat badan lahir rendah, stunting, pendarahan sebelum dan saat melahirkan, bayi lahir dengan cadangan zat besi yang rendah sehingga berujung pada kondisi anemia dini, hingga kematian bayi.Â
*Hemoglobin: protein pada sel darah merah yang bertugas membawa oksigen dari paru-paru ke seluruh tubuh
**Myoglobin: protein yang bertugas membawa oksigen ke sel ototÂ
Jadi, nggak boleh konsumsi teh atau kopi sama sekali, nih?
Tetap boleh, dong! Tapi, perhatikan jumlah dan waktu konsumsinya, ya!
Tidak dianjurkan untuk mengonsumsi teh atau kopi setiap hari dan bersamaan dengan waktu makan. Adapun waktu yang disarankan untuk mengonsumsi teh atau kopi adalah 1 jam sebelum atau 2-3 jam setelah makan, di mana zat besi dari makanan sudah cukup terabsorpsi.Â
PRO TIPS UNTUK KNOWLEDGE SEEKERS YANG INGIN MEMENUHI KEBUTUHAN ZAT BESINYA!
- Dibandingkan teh atau kopi, pilih jus jeruk sebagai teman untuk makan. Kandungan vitamin C dalam jus jeruk dapat meningkatkan penyerapan zat besi non-heme sebesar 4x lipat dengan membentuk senyawa askorbat-besi kompleks yang mudah larut dan mudah diabsorpsi.
- Konsumsi aneka ragam pangan. Kenyataannya, bukan hanya tanin pada teh dan kopi saja yang dapat menghambat penyerapan zat besi. Senyawa fitat, kalsium, dan obat antacid/maag juga diketahui dapat mengganggu penyerapan zat besi dalam tubuh. Oleh karena itu, dianjurkan mengonsumsi beragam jenis bahan pangan setiap harinya agar kebutuhan gizi terpenuhi secara seimbang.
- Konsumsi tablet tambah darah atau suplementasi zat besi sebanyak 1 kali seminggu.
- Untuk meningkatkan penyerapan zat besi, sebaiknya tablet tambah darah dikonsumsi bersama dengan makanan sumber protein hewani dan vitamin C.Â
REFERENSI
- Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. Pedoman Pencegahan dan Penanggulan pada Remaja Putri dan Wanita Usia Subur (WUS). 2018
- Gunec CB. A Mini Review on The Relationship Between Coffee And Tea Consumption And Iron Absorption in The Gut – Iron Deficiency Anemia. Japan Journal of Clinical & Medical Research. 2023;3(1).
- Delimont NM, et al. The Impact of Tannin Consumption on Iron Bioavailability and Status: A Narrative Review. Curr Dev Nutr. 2017;1(2).
- Brannon NM, et al. Iron Supplementation during Pregnancy and Infancy: Uncertainties and Implications for Research and Policy. Nutrients . 2017;9.
- Fuzi SFA, et al. A 1-h time interval between a meal containing iron and consumption of tea attenuates the inhibitory effects on iron absorption: a controlled trial in a cohort of healthy UK women using a stable iron isotope. Am J Clin Nutr. 2017;106.
- Besral, Meilianingsih, L., dan Sahar, J., 2007. Pengaruh Minum Teh Terhadap Kejadian Anemia Pada Usila Di Kota Bandung. Makara Kesehatan, 11(1), hal.38-43.
- Krisnanda R. Vitamin C Membantu dalam Absorpsi Zat Besi pada Anemia Defisiensi Besi. 2020;2(3).
- National Institutes of Health. Fact Sheet for Consumer: Iron. 2023. Available from: https://ods.od.nih.gov/factsheets/Iron-Consumer/#:~:text=Iron%20is%20a%20mineral%20that,iron%20to%20make%20some%20hormones. Diakses pada 28 Januari 2024Â
- Brown MJ. Do Coffee and Caffeine Inhibit Iron Absorption?. Nutrition. 2017. Available from: https://www.healthline.com/nutrition/coffee-caffeine-iron-absorption. Diakses pada 28 Januari 2024