KONDISI PSIKOLOGIS PENDERITA KANKER PAYUDARA
Kondisi psikologis penderita kanker berbeda-beda, tergantung pada tingkat keparahan (stadium).
Secara umum, kondisi psikologis penderita kanker ketika mengetahui bahwa dirinya menderita penyakit kanker, yaitu:
• Merasa tidak berdaya
• Merasa malu
• Harga diri menurun
• Stres
• Sedih
• Kecewa
• Cemas
• Depresi
• Kurang percaya diri
• Takut akan kematian
TAHAP PENERIMAAN PADA PENDERITA KANKER PAYUDARA
Berusaha berdamai hingga dapat menerima kondisinya merupakan proses yang panjang bagi seorang pejuang kanker. Menurut dr. Elisabeth Kubler-Ross, terdapat 5 tahap yang dilalui seseorang untuk dapat menerima kondisi berat yang dialaminya, yaitu:
1. Penolakan (Denial)
Saat awal didiagnosis, penderita kanker tidak ingin mempercayai diagnosa yang diberikan dokter. Mereka umumnya akan bertanya pada dokter lainnya, tidak mau menceritakan gejala yang dialaminya, dan berusaha untuk beraktivitas seperti biasa.
2. Marah (Anger)
Penderita kanker akan merasa segala sesuatu tidak benar. Penderita kanker merasa marah pada keadaan, Allah, diri sendiri, dan orang lain.
3. Tawar-menawar (Bargaining)
Penderita kanker akan berandai-andai jika dapat mengubah situasi dengan berbagai upaya. Misal jika dirinya dinyatakan tidak menderita kanker, maka dia akan berubah menjadi lebih baik lagi.
4. Depresi (Depression)
Penderita kanker merasa pesimis, menjadi pendiam, menarik diri dari lingkungan, sering melamun, sedih, dan merasa tidak berdaya.
5. Penerimaan (Acceptance)
Pada tahap ini, penderita kanker mulai menerima kondisi yang dialaminya, mencoba memotivasi diri, membangun komitmen untuk melakukan hal-hal yang dapat mendukung proses kesembuhannya, dan bisa beradaptasi.
MENOLONG DIRI DENGAN MENUMBUHKAN RESILIENSI
Resiliensi merupakan kemampuan untuk beradaptasi dan tetap teguh dalam situasi sulit (Reivich dan Shatte, 2002). Untuk menumbuhkan resiliensi, penderita kanker dapat memeriksa tiga hal ini:
1. I have
“Apa saja yang kumiliki untuk dapat menghadapi kondisi ini?”
• Allah yang selalu menolong hamba-Nya
• Keluarga dan teman yang dapat menjadi support system
• Dokter yang selalu mengupayakan yang terbaik untuk kesembuhan pasiennya
2. I am
“Sikap dan keyakinan apa saja yang perlu kumiliki untuk membantuku menghadapi kondisi ini?”
• Rasa bahwa diri berharga dan dicintai oleh banyak orang
• Rasa optimis dan tidak putus asa dalam menjalani proses pengobatan
3. I can
“Skill apa saja yang kumiliki untuk dapat menghadapi kondisi ini?”
• Kemampuan untuk mengelola emosi yang muncul agar tidak terlalu lama larut dalam kesedihan
• Kemampuan untuk membangun support system, misalnya dengan mengikuti komunitas pejuang kanker
• Kemampuan untuk memecahkan masalah, contohnya adalah segera melakukan pengobatan
APA YANG HARUS DILAKUKAN JIKA MENDAPAT DIAGNOSIS KANKER DARI DOKTER?
1. Tidak apa-apa untuk merasa sedih, takut, dan sulit untuk menerima. Itu adalah hal yang sangat wajar, tetapi jangan berlarut-larut, ya!
2. Kalau merasa tidak yakin dengan diagnosis yang diberikan, cari second opinion dari dokter lain, itu sah-sah saja.
3. Tanya banyak hal pada dokter terkait penyakit kanker yang diderita, proses pengobatan, dan upaya yang dapat dilakukan untuk mencegah penyebaran kanker.
4. Mencari support system, seperti keluarga, teman, dan rekan dari komunitas kanker agar tidak merasa berjuang sendirian dan memperoleh dukungan dari berbagai pihak.
5. Lakukan pengobatan sesuai arahan dokter.
6. Tidak putus asa dalam memohon pertolongan Allah dan meyakini bahwa Allah tidak akan pernah mendzalimi hamba-Nya.
7. Jika merasa terlalu terbebani secara psikologis, cari bantuan pada konselor atau psikolog.
SAAT MUNCUL PERTANYAAN “KENAPA HARUS AKU YANG MENDERITA PENYAKIT INI?!”
Mungkin Allah memberikan penyakit tersebut karena Allah ingin agar hamba-hamba pilihan-Nya, termasuk pejuang kanker, kelak menjadi penduduk surga melalui rasa sabar atas penyakit yang mereka derita.
“Sesungguhnya hanya orang-orang yang bersabarlah yang dicukupkan pahala mereka tanpa batas.” (QS. Az-Zumar: 10)
Al-Auza’i rahimahullah mengatakan, “Pahala bagi orang yang bersabar tidak bisa ditakar dan ditimbang. Mereka benar-benar akan mendapatkan ketinggian derajat.” Dan As-Sudi juga mengatakan, “Balasan orang yang bersabar adalah surga.” (Tafsir Al-Qur’an Al-‘Azhim)
APA YANG DAPAT DILAKUKAN JIKA ORANG TERDEKAT DIDIAGNOSIS MENDERITA KANKER?
1. Dengarkan pembicaraannya baik-baik agar mereka dapat mengungkapkan rasa takut, cemas, sedih, dan perasaan-perasaan lainnya.
2. Hindari menyuruh mereka untuk langsung bergembira saat mereka sedang merasa tertekan atau sedih.
3. Putuskan bersama apa yang bisa dilakukan untuk membuat situasi lebih baik.
4. Libatkan mereka dalam aktivitas sehari-hari yang bisa mereka nikmati.
5. Jika mereka mengalami depresi yang cukup parah, ajak mereka untuk mencari bantuan konselor atau psikolog.
REFERENSI
• Desmiati. (2009). Psikologi Perkembangan Peserta Didik. Bandung: Remaja Rosdakarya.
• Elyusra Ulfah., dkk. (2018). Resiliensi Wanita Penderita Kanker Payudara Stadium Lanjut. Jurnal Psikologi Islam: Al-Qalb Jilid 10, No. 2.
• Mery S., dkk. (2018). Studi Fenomenologi Respon Psikologis Kubler Ross Pada Pasien Kanker Di Rsud Prof. Dr. W.Z. Johannes Kupang. CHMK Nursing Scientific Journal Vol. 2, No. 2.
• Muhammad Abduh Tuasikal, MSc. (2018). Tsalatsul Ushul: Bagaimana Kiat Bersabar?. [Online]. Available at: https://rumaysho.com/18216-tsalatsatul-ushul-bagaimana-kiat-bersabar.html
• Siti Rohana. (2013). Ayo Hadapi Depresi Pada Pasien Kanker. [Online]. Available at: https://www.rsi.co.id/artikel/ayo-hadapi-depresi-pada-pasien-kanker