APA ITU KORSET, STAGEN, DAN GURITA?Â
Ketiganya adalah benda yang kerap digunakan ibu pascamelahirkan untuk mengecilkan perutnya. Kebiasaan tersebut didasarkan pada pengalaman orang tua di masa lalu yang memang memperlihatkan efek positif bagi tubuh setelah melahirkan.Â
Â
Berdasarkan data Riskesdas tahun 2018, terdapat 48% ibu di Indonesia yang memanfaatkan pelayanan kesehatan tradisional dan 65,3% di antaranya menggunakan bengkung.Â
Â
Lantas, apakah korset, stagen, dan gurita aman digunakan ibu pascamelahirkan yang sedang pada masa postpartum (nifas)?Â
Â
FASE POSTPARTUM PASCAMELAHIRKANÂ
Kondisi rahim yang baru saja mengeluarkan plasenta tidak serta merta langsung dapat mengecil ke ukuran sebelumnya.Â
Â
Seorang ibu pascamelahirkan akan mengalami fase postpartum atau masa nifas, yakni masa pemulihan alat reproduksi wanita ke kondisi tidak hamil. Umumnya, fase tersebut berlangsung selama 6 minggu. Jadi, sangat normal sekali apabila perut ibu setelah melahirkan masih terlihat buncit atau kulitnya bergelambir.Â
Â
Lalu, bagaimana korelasi korset, stagen, ataupun gurita terhadap masa pemulihan tersebut? Dikutip dari dr. Jeffry Kristiawan di saluran YouTube “Tanyakan Dokter”, fungsi sebenarnya dari korset, stagen, dan gurita adalah memperbaiki kondisi kelainan postur agar lebih tegak. Di samping itu, korset, stagen, dan gurita bersifat pasif dalam pengembalian bentuk perut sebab hanya memberi tekanan sementara selama dipakai.Â
Â
KONTRIBUSI KORSET, STAGEN, DAN GURITA PADA KONDISI TUBUH IBU PASCAMELAHIRKAN
Manfaat ketiganya adalah:Â
- Membantu mengembalikan postur ibu agar tegak kembali.Â
- Menopang otot-otot sekitar perut dan panggul.Â
- Gurita dapat membantu menutup luka agar tidak terkena air.Â
Â
Sedangkan risikonya yaitu:
- Menghambat aliran darah yang dapat berimplikasi pada lamanya kesembuhan luka pascaoperasi sesar.Â
- Ketidaknyamanan bernapas karena otot diafragma tertekan.Â
- Pemakaian yang terlalu ketat dan kencang dapat menyebabkan rasa gatal.Â
Â
PEMULIHAN TUBUH PASCAMELAHIRKANÂ
Pemulihan kondisi tubuh pascamelahirkan dapat diusahakan melalui aktivitas fisik, menjaga pola makan, dan aktivitas keseharian sebagai seorang ibu.Â
Â
Beberapa wanita dengan bawaan genetik tertentu bahkan dapat kembali ke ukuran badan normal beberapa minggu pascamelahirkan tanpa menggunakan alat bantu apapun.Â
Â
Dan jika menilik firman Allah subhanahu wa ta’ala yang menerangkan bahwa manusia telah diciptakan dalam keadaan yang sebaik-baiknya (QS. At-Tin: 4), perlu kita yakini bahwa secara alami tubuh pasti memiliki sistem pemulihan otomatis.Â
Â
Selain itu, Knowledge Seekers dapat mengusahakan beberapa hal ini untuk membantu memulihkan kondisi tubuh pascamelahirkan.Â
- Menyusui Aktivitas menyusui melepaskan hormon oksitosin yang dapat memicu kontraksi rahim untuk menyusut dan membakar 500 kalori per hari.Â
- Melakukan aktivitas fisik ringan yang konsisten Saat sedang hamil, wanita cenderung menyimpan banyak cairan di dalam tubuhnya sehingga aktivitas fisik ringan diharapkan dapat membantu mengeluarkan cairan tersebut melalui keringat.Â
- Menjaga asupan makanan Memperhatikan asupan yang masuk ke dalam tubuh sangat diperlukan agar kadar kalori untuk pengaturan berat badan juga terjaga.Â
Â
REFERENSIÂ
- Kristiawan, J. (2020). Perlukah Pakai Korset Setelah Lahiran – Tanyakan Dokter on YouTube. [Online] Available at: https://www.youtube.com/watch?v=IyXYvJZUa8IÂ
- Nurhayati, Widowati, R., & Kurniati, D. (2020). Analisis Penggunaan Bengkung dan Minuman Herbal Pada Ibu Post Partum di Desa Rancabango Kecamatan Patokbeusi Subang Tahun 2020. Asian research Midwifery and Basic Science Journal, Vol 1(1), 131-140. https://doi.org/10.37160/arimbi.v1i1.585Â
- Prenagen. (n.d.). Coba Yuk! Cara Mengencangkan Perut Kendur Setelah Melahirkan. [Online] Available at: https://www.prenagen.com/id/perut-kendur-setelah-melahirkanÂ
- Taviyanda, D. (2019). Adaptasi Psikologis Pada Ibu Post Partum Primigravida (Fase Taking Hold) Sectio Caesarea dan Partus Normal. Jurnal Penelitian Keperawatan, Vol 5(1), 76-82. https://doi.org/10.32660/jurnal.v5i1.339