Normalkah Telanjang di Keluarga?

Sadar nggak sih? Praktik family nudity sering sekali kita temui sehari-hari di rumah lho.

Misalnya saat:

– Membantu anak mandi

– Membuka pintu tanpa mengetuk saat anak mandi atau ganti baju

– Mandi bersama antara anak, orang tua, kakak, atau adik

– Membantu pengobatan di area intim

PRO & KONTRA FAMILY NUDITY

Sebagian orang memilih santai soal family nudity, namun sebagian lainnya lebih membatasi. Bagaimana pendapat dari kedua pihak ya?

SETUJU

  • Mandi bareng anak lebih praktis dan hemat waktu bagi orang tua, ketimbang bergantian
  • Jadi momen belajar tentang bagian tubuh
  • Bisa menanamkan pandangan positif terhadap variasi normal tubuh

TIDAK SETUJU

  • Menghindari pertanyaan atau komentar anak
  • Menghindari rasa tak nyaman
  • Batasan moral menjadi kabur, terutama dengan lawan jenis

FAMILY NUDITY ITU NORMAL?

Ketika anak masih sangat kecil, umumnya mereka belum paham tentang konsep telanjang. Sehingga, orang tua cenderung menoleransi, selama tujuannya jelas dan bukan dalam konteks seksual. Padahal, Islam mengajarkan kepada kita untuk selalu menjaga aurat.

Sebenernya boleh nggak sih menampakkan aurat di depan keluarga? Kan mahram?

SUDUT PANDANG PSIKOLOGIS ANAK & ORANG TUA

Secara psikologis, rata-rata anak umur 4-8 tahun mulai sadar tentang tubuh mereka, dan tidak nyaman melihat orang lain telanjang. Banyak orang tua juga mulai tak nyaman telanjang di depan anak pada usia 4-5 tahun, apalagi bagi yang berlawanan jenis. Namun, ini dipengaruhi perkembangan anak dan nilai-nilai yang dianut keluarga. Kalau dari perspektif Islam bagaimana ya?

BATASAN AURAT WANITA & LAKI-LAKI SESAMA MAHRAM

Dalam Islam, ada batasan-batasan aurat untuk wanita atau laki-laki di depan mahramnya loh. Batasannya apa aja sih?

Untuk batasan aurat wanita di hadapan sesama mahramnya adalah selain anggota tubuh yang terkena air wudhu.

Lalu untuk batasan aurat laki-laki di depan mahramnya adalah pusar hingga lutut. 

Oh iya, ada pengecualian untuk suami istri ya, karena tidak ada batasan aurat di antara mereka.

GIMANA DENGAN AURAT ANAK-ANAK?

Para ulama berpendapat anak yang di bawah tujuh tahun tidak ada aurat baginya. Adapun jika anak sudah di atas tujuh tahun, maka sebaiknya tidak melihat dan menyentuh aurat mereka kecuali ada keperluan dan tentunya perlu minta izin dulu kepada anak.

Menjaga aurat merupakan bentuk perhatian bagaimana islam menjaga hak privasi setiap orang. Dalam kondisi tertentu, family nudity di lingkup keluarga mungkin tidak terhindarkan.

Namun, jangan lupa lihat, apakah ada batas-batas yang kita langgar? Boleh-boleh saja kok kalo mau beraktivitas dengan anak, selama tetap memperhatikan privasi antara anak dan orangtua ya!

REFERENSI

  • Johnson, T. C., & Hooper, R. I. (2004). Boundaries and family practices: implications for assessing child abuse. Journal of child sexual abuse, 12(3-4), 103-125.
  • Yanek, Dawn (2018). Is It OK to Be Naked Around Your Kids? [Online] Available at: https://www.healthline.com/health/parenting/kids-and-nudity [Accessed on 22 April 2022]
  • Wahbah Az-Zuhaili. (2021). Al-Fiqh Al-Islami Wa Adillatuhu. Beirut: Darul Afkar
  • An-Nawawi. (1929). Al-Minhaj Syarh Sahih Al-Muslim. Mesir: Al-Azhar
  • Ibn Baz Fatawa. (T.T). Kam Umru As-Shabi Al-Ladzi Tahtajibu Minha Al-Mar’ah. Available [Online] at https://binbaz.org.sa/fatwas/14229/ [Accessed 24 Mei 2022]
  • Ibn Baz Fatawa. (T.T). Hudud Aurat Ar-Rajul. Available [Online] at https://binbaz.org.sa/fatwas/2264/ [Accessed 24 Mei 2022]

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Related Posts