Knowledge Seekers, siapa, nih, yang kondisi perutnya masih terlihat seperti hamil padahal sudah melahirkan?
Ternyata, kondisi itu bukan suatu anomali, loh! Hal tersebut wajar karena perut telah mengalami peregangan akibat tekanan dari perkembangan janin di dalam rahim, dan perut memang tidak dapat serta-merta kembali seperti semula.
Ibarat balon yang mengembang saat ditiup, perut ibu saat hamil juga mengembang sejalan dengan pemisahan otot-otot sisi kanan dan kiri perut yang melebar akibat tekanan sehingga terciptalah ‘jarak’. Nah, hal ini lumrahnya dikenal sebagai diastasis recti abdominis muscle (DRAM).
Tapi, tenang, Knowledge Seekers, kondisi perut yang buncit bukan berarti tidak dapat kembali seperti semula, ya! Setelah melahirkan, seorang wanita akan mengalami masa nifas yang pada masa tersebut, rahim mengalami proses pemulihan ke bentuk semula. Hal tersebut bersamaan dengan pemulihan otot perut yang tergantung dengan elastisitas otot setiap individu. Semakin elastis otot, maka akan semakin mudah bagi otot tersebut menyesuaikan dengan kondisi pascamelahirkan, tanpa tekanan, untuk kembali ke bentuk semula.
Lantas, apa saja yang memengaruhi elastisitas otot perut, ya?
1️. Pertama, genetik yang diperoleh dari orang tua.
2️. Kedua, metabolisme tubuh sebelum maupun selama hamil yang dapat diusahakan melalui aktivitas otot dan pola makan.
Selain itu, aktivitas menyusui juga dapat membantu proses pengembalian kondisi perut, loh! Menurut Allison Walsh, seorang konsultan laktasi, aktivitas menyusui melepaskan hormon oksitosin yang memicu kontraksi sehingga hal tersebut membantu rahim menyusut dan menutup pembuluh darah antara rahim-plasenta.
Nah, bagi Knowledge Seekers yang sedang hamil maupun pascamelahirkan, menurut simpulan para ahli di laman NASM, dikatakan bahwa cara paling aman dan efektif untuk mencegah terjadinya diastasis recti adalah dengan melakukan aktivitas fisik secara konstan, memanajemen berat badan, dan melakukan latihan core strengthening.