Kualitas Sperma Menurun Karena Plastik?!

Sama dengan yang terjadi pada perempuan, dua senyawa dalam plastik, yakni Bisphenol A dan phthalate, dapat mengganggu kerja hormon sistem reproduksi laki-laki, lho!

BPA diketahui dapat mengganggu proses produksi testosteron karena ia mampu bersaing menduduki reseptor pada sel yang memediasi produksi testosteron. Penurunan testosteron kemudian berimbas pada proses pembentukkan sperma (spermatogenesis). Akibatnya, terjadilah penurunan jumlah sperma, abnormalitas bentuk sperma, serta abnormalitas gerakan sperma; di mana ketiga hal ini merupakan parameter kualitas sperma. Tidak hanya itu, BPA juga menyebabkan gangguan produksi sperma karena ia dapat menginduksi kematian sel-sel di dalam testis.

Phthalate juga mengganggu produksi testosteron. Adanya paparan phthalate pada sel-sel penyusun testis menyebabkan terhambatnya proses transpor bahan baku testosteron. Dengan minimnya bahan baku, tentu jumlah produksi testosteron akan menurun. Sama seperti BPA, alhasil, parameter-parameter kualitas sperma akan menurun.

Pada orang dewasa, resultan dari paparan kedua EDC ini adalah peningkatan risiko kemandulan (infertilitas). Pada anak laki-laki yang masih di dalam kandungan dan terpapar EDC melalui ibunya, perkembangan organ reproduksinya juga dapat terganggu, yakni hingga meningkatkan risiko terjadinya hipospadia dan kriptorkismus.

Gimana, Knowledge Seekers, udah makin #taulebih tentang dampak EDC pada sistem reproduksi, belum? Jangan lupa share ke teman-temanmu, ya, biar makin banyak yang aware untuk mengurangi penggunaan wadah makanan plastik!

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Related Posts