Waspada Monkeypox! Hubungan Seksual Bebas Menjadi Penyebab Terbesar Penularan Virus MPOX

Virus cacar monyet atau Monkeypox (Mpox) merupakan suatu penyakit zoonosis yang disebabkan oleh virus Mpox. Sejak awal Mei tahun 2022, sejumlah besar kasus mpox telah ditemukan di negara Eropa dan Amerika Utara. Di Indonesia, berdasarkan data dari Kemenkes RI pada tanggal 17 Agustus 2024, terdapat 88 kasus Mpox. 

Virus Mpox dapat menular dari orang ke orang, tetapi sumber utama penyakit ini adalah hewan pengerat dan primata, seperti tikus, monyet, atau tupai, yang terinfeksi. Pada sesama manusia, penularan dapat terjadi melalui kontak dengan lesi kulit, cairan tubuh, benda-benda yang terkontaminasi dari orang atau hewan yang terinfeksi. Di antara semua sumber penularan , hubungan seksual menjadi penyebab terbesar penularan Mpox. Penularan Mpox melalui hubungan seksual dilaporkan sebanyak 82,1% pada individu dengan yang terinfeksi Mpox. Orang yang berhubungan seks dengan banyak pasangan dan berganti-ganti berisiko tinggi tertular Mpox. Tak hanya itu, kelompok risiko utama adalah laki-laki yang melakukan seks dengan sejenis. 

Gejala cacar monyet akan muncul 5–21 hari sejak penderitanya terinfeksi virus Mpox. Keluhan awal yang muncul akibat penyakit ini adalah sakit kepala, demam (38.5–40.5°C), nyeri otot, dan munculnya ruam kulit 1–5 hari setelah demam muncul. Ruam akan muncul di wajah dan menyebar ke bagian tubuh lain, seperti tangan, kaki, mulut, alat kelamin, hingga anus.  

Pencegahan utama cacar monyet adalah menghindari kontak langsung dengan orang-orang yang sedang terinfeksi, atau hewan primata dan pengerat, seperti monyet dan tupai. Selain itu, hindari berbagi alat makan atau menggunakan barang yang sama dengan orang yang terinfeksi mpox, mencuci tangan dengan air dan sabun atau pembersih tangan, mendapatkan vaksin cacar monyet apabila tergolong orang yang berisiko tinggi, dan hindari hubungan seksual bebas.

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Related Posts