Dalam pendidikan seks, dikenal dua cara dalam mencegah kehamilan dan pernikahan dini, yaitu abstinence (menahan diri dari kegiatan seksual) dan safe sex atau seks bebas secara aman.

Tentu saja, dalam tarbiyah jinsiyah, anak dan remaja yang belum siap menikah harus mempraktikkan abstinence. Seks bebas adalah dosa besar zina.

Dalam kurikulum pendidikan seksualitas, alat kontrasepsi sering diperkenalkan salah satunya agar remaja dan dewasa muda yang aktif secara seksual dapat menghindari kehamilan yang tidak diinginkan atau pun infeksi menular seksual (IMS).

Dalam Islam, alat kontrasepsi hanya boleh digunakan pasangan yang sudah menikah sebagai bentuk tahzhim an-nasl (merencanakan keturunan). Alat kontrasepsi pun bermacam-macam, ada jenis yang dibolehkan dan dilarang.

Jadi, perlukah anak diperkenalkan dengan alat kontrasepsi?

Perlu! Terutama untuk anak usia dewasa muda sebagai bagian dari kurikulum pranikah untuk dipelajari.