Menggesekkan Kemaluan Termasuk Masturbasi?

PERILAKU MASTURBASI

Sebagian orang mencapai kepuasan seksualnya dengan menggesekkan kemaluan pada bantal, guling, sandaran tangan, dan/atau selipan kasur.

Lalu, apakah tindakan tersebut termasuk masturbasi?

ISTILAH MASTURBASI DALAM ISLAM

Dalam fiqih Islam, masturbasi dikenal dengan istilah “الاستمناء”, yakni usaha untuk mengeluarkan sperma dengan cara selain berhubungan seksual.

Dalam ilmu medis, masturbasi merujuk pada tindakan seseorang yang memberikan rangsangan seksual pada alat kelaminnya agar mendapatkan kesenangan seksual (orgasme).

PERANTARA MASTURBASI

Masturbasi bisa dilakukan dengan:

– tangan

– sex toys

– petting (stimulasi seksual)

– menggesekkan kemaluan pada guling/bantal

– menyemprotkan jet shower pada kemaluan

– berimajinasi

– dll.

Semua bentuk perantara masturbasi digunakan untuk tujuan yang sama, yakni mencapai kepuasan seksual (orgasme).

DRY HUMPING

Dalam istilah medis, dry humping dikenal dengan outercourse, yakni hubungan seks non-penetrasi yang dilakukan dengan pasangan ataupun sendirian, seperti menggesekkan alat kelamin yang masih dilapisi pakaian pada alat tertentu, misalnya guling/bantal.

APAKAH DRY HUMPING TERMASUK MASTURBASI?

Jika melihat definisi masturbasi yang merujuk pada semua aktivitas yang bertujuan untuk mencapai kepuasan seksual, terlepas jenis perantara apa yang digunakan, maka, dry humping dapat dikatakan termasuk dalam aktivitas masturbasi.

APAKAH MASTURBASI BOLEH DILAKUKAN?

BOLEH, jika dilakukan dengan pasangan sah.

TIDAK BOLEH, jika dilakukan sendiri (kecuali ada uzur tertentu) atau dengan pasangan yang tidak sah.

REFERENSI

•  Medical News Today. (2020). What to Know About Dry Humping. [Online] Available at https://www.medicalnewstoday.com/articles/dry-humping#risks [Accessed 27 July 2022].

•  Robbins, C. L. & Schick, V. (2011). Prevalence, Frequency, and Associations of Masturbation With Partnered Sexual Behaviors Among US Adolescents. Arch Pediatr Adolesc, 165(12).

•  Utsman bin Satha Bakri. (2015). I’anah Ath-Thalibin. Dar Ihya Al-Arabiyyah: Mesir.

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Related Posts