Mekanisme Koping Pada Pejuang Kanker Serviks

MEKANISME KOPING ITU APA, SIH?

Mekanisme koping merupakan cara yang dilakukan individu dalam menyelesaikan masalah, menyesuaikan diri dengan perubahan, serta respon terhadap situasi yang mengancam (Taylor, 2003).

Seseorang yang menderita penyakit terminal seperti kanker serviks memerlukan strategi dan bantuan untuk mengatasi stres akibat kondisi yang dialaminya.

Diagnosis kanker serviks dapat menjadi stresor (faktor yang mengakibatkan stres). Stresor akan memberikan pengaruh baik atau buruk bagi seseorang, tergantung dari bagaimana orang tersebut menghadapi dan meresponnya.

FUNGSI KOPING

Lazarus (1984) menjelaskan bahwa koping memiliki 2 fungsi utama, yaitu:

1.  Emotion focused coping

Fokus pada respon emosi saat stres, seperti terus menangis atau marah saat rasa nyeri muncul.

2.  Problem focused coping

Mengarah pada penurunan tuntutan stres dan peningkatan kemampuan menghadapi stres, seperti mencari pengobatan dan menambah keterampilan lain.

GAYA MEKANISME KOPING

Nasir (2011) menjelaskan bahwa gaya mekanisme koping adalah sebagai berikut.

1.  Positif

Meliputi:

•  Kemampuan problem solving (memecahkan masalah)

•  Utilizing social support (mencari dukungan sosial dari orang lain)

•  Looking for silver lining (menemukan hikmah atas masalah yang terjadi)

2.  Negatif

Meliputi:

•  Avoidance (menghindari masalah dengan beralih pada hal-hal yang negatif, seperti menggunakan obat-obatan terlarang)

•  Self blame (menyalahkan diri sendiri)

•  Wishfull thinking (larut dalam pikiran yang berandai-andai)

MEKANISME KOPING PADA PEJUANG KANKER SERVIKS

Pejuang kanker serviks memiliki mekanisme koping yang berbeda-beda, ada yang positif dan negatif. Berikut adalah beberapa bentuk koping positif dan negatif.

Koping positif

•  Mencari informasi tentang penyakit yang diderita

•  Melakukan relaksasi untuk mengurangi rasa sakit saat proses pengobatan

•  Berbicara dengan orang lain untuk mengurangi rasa sakit dan mendapatkan motivasi

•  Ridha terhadap ketetapan Allah, termasuk kondisi sakit yang diderita

•  Tidak putus asa dan terus berikhtiar menjalani proses pengobatan

Koping negatif

•  Sering menangis dan menarik diri dari sekitar

•  Memarahi orang-orang di sekitar

•  Merasa tidak nyaman dengan perubahan fisik akibat kemoterapi

•  Tidak ingin melanjutkan kemoterapi

•  Berdiam diri dan tidak mau diganggu

•  Menyalahkan tuhan

BENTUK DUKUNGAN YANG DAPAT DIBERIKAN UNTUK PEJUANG KANKER SERVIKS

1.  Dukungan emosional

Memberikan perhatian, empati, kasih sayang, dan kepercayaan. Dukungan emosional akan membuat penderita kanker serviks tidak merasa berjuang sendirian karena adanya support dari orang-orang di sekitarnya.

2.  Dukungan instrumental

Menyediakan bantuan materiel, seperti meminjamkan atau memberikan uang dan memfasilitasi pasien untuk mendapatkan pengobatan terbaik.

3.  Dukungan appraisal

Merupakan bantuan berupa nasihat yang berkaitan dengan suatu masalah untuk membantu mengurangi stresor.

4.  Dukungan informasional

Memberi informasi tentang alternatif pengobatan lain yang dapat dikombinasikan, seperti penggunaan obat herbal dan dampak selama menjalani kemoterapi.

REFERENSI

  • Elis Anggeria & Vesty AD. (2017). Hubungan Mekanisme Koping dengan Kualitas Hidup Pada Pasien Terminal Dengan Kanker Serviks di RSU Vina Estetica Medan Tahun 2016. Jumantik Vol. 3. No. 1.
  • Lestari, Dkk. (2020). Studi Fenomenologi: Psikologis Pasien Kanker yang Menjalani Kemoterapi. Jurnal Keperawatan Suaka Insan Vol. 5. No. 1.

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Related Posts