Content Writer & Editor: Dinda Tiara Sukma
Cover Designer: Wahyu Arif Dharmawan | Visual Content Designer: Alifia Nur Azzizah
Fitrah seksualitas adalah kecenderungan seseorang untuk berpikir, merasa, dan bersikap sesuai fitrahnya sebagai laki-laki atau perempuan sejati. Sebagai orang tua, kita perlu menjaga pola perilaku anak agar sesuai dengan fitrah seksualitasnya. Dalam hal ini, pendidikan fitrah seksualitas lebih terkait pada jenis kelamin lahiriyah anak, dan bukan pada identitas gender yang biasanya terbentuk akibat budaya masyarakat, yang dapat berubah sesuai keadaan sosialnya.
Pendidikan fitrah seksualitas berbeda dengan pendidikan seks. Pendidikan fitrah seksualitas adalah proses pemberian informasi dan pembentukan sikap serta keyakinan tentang bagaimana seseorang berpikir, merasa, dan bersikap sesuai fitrahnya sebagai laki-laki atau perempuan sejati. Di sisi lain, pendidikan seksualitas adalah pemberian informasi dan pembentukan sikap serta keyakinan tentang berbagai topik yang berkaitan dengan seks dan seksualitas.
Fitrah seksualitas anak sangat bergantung pada kehadiran dan kedekatannya pada Ayah dan Ibu secara utuh dan proporsional, sejak ia lahir hingga akil balig. Sebab itu, peran orang tua untuk menjaga fitrah seksualitas anak sejak ia lahir hingga dewasa menjadi urgen untuk diperhatikan. Berikut merupakan tahapan menjaga fitrah seksualitas anak yang pelru dilakukan dalam beberapa tahapan usia.
USIA 0-2 TAHUN: ANAK DIDEKATKAN PADA IBU
Anak laki-laki dan perempuan didekatkan pada ibunya karena masih dalam masa menyusui.
USIA 3-6 TAHUN: ANAK DIDEKATKAN PADA AYAH DAN IBU
Anak didekatkan dengan ayah dan ibunya agar:
‣ memiliki keseimbangan emosional secara utuh
‣ belajar membedakan sosok laki-laki dan perempuan
‣ belajar menempatkan diri sesuai fitrah seksualitasnya, misal dari cara berpikir, berbicara, bertindak, dll.
USIA 7-10 TAHUN: ANAK DIDEKATKAN PADA ORANG TUA SESUAI JENIS KELAMINNYA
Anak laki-laki lebih didekatkan pada ayahnya, sedangkan anak perempuan lebih didekatkan pada ibunya. Hal ini bertujuan agar anak belajar memahami peran sosial sesuai dengan fitrah seksualitasnya.
USIA 11-14 TAHUN: ANAK DIDEKATKAN PADA ORANG TUA DENGAN BERBEDA JENIS KELAMIN
Anak laki-laki lebih didekatkan pada ibunya agar belajar memahami sosok wanita dengan lebih baik, sedangkan anak perempuan lebih didekatkan pada ayahnya agar belajar memahami sosok laki-laki dengan lebih baik. Dengan peran ini, anak akan belajar menjalani peran kedewasaan sesuai fitrah seksualitasnya.
USIA >15 TAHUN: MASA AKIL BALIG
Anak diharapkan telah mampu berkiprah sosial sesuai dengan fitrah seksualitasnya.
Referensi:
Santosa, H. 2018. Fitrah Based Education. Bekasi: Yayasan Cahaya Mutiara Timur.
Sarah, A. 2019. Pendidikan Fitrah Seksualitas Anak pada Keluarga Petani Muslim: Studi Kasus di Desa Wisata Petik Jeruk Selorejo Dau Kabupaten Malang. TESIS. Malang: UIN Maulana Malik Ibrahim.