Nggak cuma di kehidupan nyata, peran transgender juga sekarang semakin sering muncul di buku dan film. Bahkan di kartun anak-anak juga banyak, lho.
Sebagai orang tua di era digital, tugas kita untuk memfilter tontonan anak pasti semakin menantang. Tapi, nggak selamanya juga ini bisa dihindari. Suatu saat mereka pasti akan berhadapan dengan sosok transgender, dan harus mengambil sikap sendiri.
Inilah pentingnya menanamkan ajaran tentang identitas jenis kelamin dan menegaskan nilai-nilai Islam pada anak.
Tapi Mintau, gimana ya caranya kita memulai diskusi ini dengan anak?
Selengkapnya baca di postingan berikut ya!
Taulebih tidak mendukung gerakan yang mempromosikan gaya hidup LGBTQ+. Taulebih mempromosikan sikap memanusiakan saudara kita yang mengalami same-sex attraction dengan membantu & membimbing mereka kembali kepada fitrah seksualitasnya.
وَّلَاُضِلَّنَّهُمْ وَلَاُمَنِّيَنَّهُمْ وَلَاٰمُرَنَّهُمْ فَلَيُبَتِّكُنَّ اٰذَانَ الْاَنْعَامِ وَلَاٰمُرَنَّهُمْ فَلَيُغَيِّرُنَّ خَلْقَ اللّٰهِ ۗوَمَنْ يَّتَّخِذِ الشَّيْطٰنَ وَلِيًّا مِّنْ دُوْنِ اللّٰهِ فَقَدْ خَسِرَ خُسْرَانًا مُّبِيْنًا
“dan pasti kusesatkan mereka, dan akan kubangkitkan angan-angan kosong pada mereka dan akan kusuruh mereka memotong telinga-telinga binatang ternak, (lalu mereka benar-benar memotongnya), dan akan aku suruh mereka mengubah ciptaan Allah, (lalu mereka benar-benar mengubahnya).” Barangsiapa menjadikan setan sebagai pelindung selain Allah, maka sungguh, dia menderita kerugian yang nyata.” (QS. An-Nisa: 119)