Vaginismus: Saat Otot Vagina ‘Kram’ Karena Penetrasi

APA ITU VAGINISMUS? 

Vaginismus adalah suatu kondisi medis di mana otot-otot 1/3 luar vagina berkontraksi tanpa disengaja, di luar kehendak penderita, dan terjadi setiap kali mengantisipasi penetrasi. Akibatnya, penderita merasakan ketidaknyamanan, nyeri luar biasa, hingga kesulitan penetrasi pada vagina. 

 

SEBERAPA SERING TERJADI? 

Meskipun vaginismus bukan penyakit yang banyak dijumpai, kejadiannya juga nggak se-langka itu, loh! 

 

Agak sulit untuk mengetahui jumlah pastinya akibat banyaknya penderita yang tidak terdiagnosis. Namun, diestimasikan sekitar 1-7% wanita mengalami kondisi ini. Vaginismus juga dapat terjadi pada wanita di usia berapa pun. 

 

GEJALA UMUM 

Gejala vaginismus dapat berupa rasa nyeri, terbakar, atau sesak saat mencoba melakukan penetrasi. Gejala ini paling sering disadari pada saat melakukan hubungan intim pertama kali, namun bisa juga berupa kesulitan menggunakan tampon atau menjalani pemeriksaan ginekologi. 



PENYEBAB VAGINISMUS

  1. Penyebab Fisik Dapat diakibatkan oleh infeksi, kelainan anatomi, tumor, atau atrofi struktur vagina pasca pembedahan atau tindakan radiasi. 
  2. Penyebab Psikologis Dapat berupa ketakutan, kecemasan, trauma, atau pengalaman negatif terkait seks. 

 

DAMPAK VAGINISMUS

Vaginismus seringkali menimbulkan dampak psikologis bagi penderitanya. Individu dengan vaginismus mungkin merasa frustrasi, cemas, atau tertekan dengan kondisi yang diderita. Hal ini juga bisa memengaruhi harga diri dan hubungan mereka dengan pasangan. 

 

BAGAIMANA MENGATASINYA? 

Kabar baiknya, vaginismus sangat bisa diobati. Pendekatan pengobatan vaginismus meliputi: 

  • Latihan dasar panggul untuk merelaksasi otot-otot panggul 
  • Terapi dengan dilator, yaitu alat untuk melatih vagina berdilatasi secara bertahap 
  • Konseling 
  • Terapi perilaku-kognitif (cognitive behavioral therapy/CBT) 

 

CARI BANTUAN PROFESIONAL 

Mengatasi vaginismus seringkali membutuhkan pendekatan holistik dengan mempertimbangkan aspek fisik, psikologis, dan relasional. Pendekatan multidisiplin, dengan kolaborasi antara Dokter Spesialis Kandungan & Kebidanan (Obgyn) dan Psikolog, dapat meningkatkan efektivitas pengobatan.

 

DUKUNGAN DARI PASANGAN 

Berbagai penelitian menunjukkan bahwa dukungan pasangan juga berperan penting dalam kesembuhan vaginismus

 

Pemahaman dan empati dari pasangan yang terlibat dalam proses perawatan terbukti menurunkan kecemasan dan meningkatkan motivasi penderita sehingga penyembuhan vaginismus dapat berjalan secara lebih efektif. 

 

REFERENSI 

  • Brown, C. (2013). Recommendations for best-practice interdisciplinary management of women with vaginismus. 
  • Jeng, C. J. (2004). The pathophysiology and etiology of vaginismus. Taiwanese Journal of Obstetrics and Gynecology, 43(1), 10-15. 
  • Laskowska, A., & Gronowski, P. (2022). Vaginismus: An overview. The Journal of Sexual Medicine, 19(5), S228-S229.

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Related Posts