Data Our World in Data tahun 2019 menunjukkan bahwa perempuan Indonesia lebih banyak mengalami masalah kesehatan mental daripada laki-laki.
PENYEBAB PEREMPUAN LEBIH BERISIKO MENGALAMI MASALAH KESEHATAN MENTAL
Beberapa penyebabnya adalah:
1. Faktor biologis (contoh ilustrasi, sel, hormon)Â
a. Perubahan hormon, seperti estrogen dan progesteron dapat memengaruhi suasana hati, terutama selama menstruasi, kehamilan, persalinan, dan menopause.Â
b. Struktur otak perempuan berbeda dengan otak laki-laki, dan perbedaan ini bisa memengaruhi bagaimana mereka mengalami gangguan kesehatan mental.Â
2. Aspek sosial, budaya, dan lingkungan
a. Tuntutan ganda dan tanggung jawab yang besar, seperti menjadi ibu rumah tangga atau berkarier, dapat memicu stres pada perempuan.Â
b. Kurangnya dukungan dari keluarga dalam menjalankan peran ganda juga dapat berkontribusi pada munculnya masalah kesehatan mental pada perempuan.Â
c. Perempuan seringkali dituntut untuk peka akan harapan sosial, seperti penampilan fisik dan perilaku, yang dapat mengakibatkan stres kronis dan memicu masalah kesehatan mental.Â
3. Sering jadi korban kekerasan
Kasus kekerasan dan pelecehan seksual seringkali menimpa perempuan dan anak-anak. Akibatnya, perempuan yang mengalami trauma tersebut berisiko tinggi mengalami PTSD (Post-Traumatic Stress Disorder) dan masalah kesehatan mental jangka panjang. Lingkungan yang diskriminatif juga berdampak negatif pada kesehatan mental perempuan.Â
4. Diskriminasi gender
Perempuan kerap menjadi sasaran diskriminasi berdasarkan jenis kelamin, baik dalam hal upah, komentar negatif, maupun kesempatan yang lebih terbatas, yang dapat meningkatkan risiko gangguan kesehatan mental.