Kekerasan Seksual Di Sekolah: Modus Dan Pola Kekerasan Seksual Dalam Institusi Pendidikan

Beberapa waktu lalu, media sosial dihebohkan dengan kasus pelecehan seksual yang terjadi di lingkungan sekolah. Dan yang lebih memprihatinkan lagi, hal tersebut ternyata dilakukan oleh siswa kelas 6 SD, lho!

Mintau: Eh, tapi, kalian tahu nggak, sih, apa aja modus dan pola kekerasan seksual yang mungkin terjadi di sekolah?

KS: Wah, belum tahu, Mintau! Emang apa aja, sih?

Mintau: Yuk, kita bahas bareng aja ya, Knowledge Seekers!

MODUS DAN POLA KEKERASAN SEKSUAL DALAM INSTITUSI PENDIDIKAN

1.  Tipe ‘pemain-kekuasaan’

Pelaku melakukan pelecehan dengan memberikan iming-iming berupa keuntungan tertentu pada korban, seperti nilai bagus dan rekomendasi.

2.  Tipe ‘berperan sebagai figur ayah/ibu’

Pelaku membuat hubungan seperti mentor dengan korban.

 3.  Tipe ‘anggota kelompok/geng’

Kelompok tertentu melakukan pelecehan pada seseorang yang ingin dianggap sebagai bagian dari anggota kelompok mereka.

4.  Pelecehan di tempat tertutup

Pelaku melakukan pelecehan secara tersembunyi agar tidak ada saksi.

5.  Gooper

Pelaku suka menyentuh tubuh korban, baik di tempat umum maupun tertutup.

6.  Oportunis

Pelaku mencari kesempatan yang memungkinkan untuk melakukan pelecehan seksual. Misalnya di tempat umum yang penuh sesak, pelaku akan mendaratkan tangannya di bagian-bagian tertentu tubuh korban.

7.  Confidante

Pelaku mengarang cerita untuk menimbulkan simpati korban, kemudian memaksa korban untuk menjadi pelipur lara.

8.  Pelecehan situasional

Pelaku memanfaatkan situasi korban yang sedang malang atau tidak berdaya. Misalnya pada korban yang sedang sakit dan memiliki cacat fisik.

9.  Pest

Pelaku memaksakan kehendaknya untuk melakukan kekerasan seksual pada korban.

10.  The Great Gallant

Pelaku mengatakan komentar “pujian” berlebihan sehingga korban merasa tidak nyaman. Komentar tersebut bisa saja justru berlawanan dengan kondisi diri korban sebenarnya.

11.  Intellectual seducer

Pelaku menggunakan pengetahuan dan kemampuannya untuk mencari tahu kebiasaan ataupun pengalaman korban, kemudian menggunakannya untuk melecehkan korban.

12.  Incompetent

Pelaku melakukan balas dendam dengan melecehkan korban yang telah menolaknya.

13.  Sexualized environment

Lingkungan yang mengandung gurauan-gurauan maupun poster-poster yang merendahkan secara seksual.

REFERENSI

Melia Nurul Fajriah. (2020). Kekerasan Seksual dalam Institusi Pendidikan. [Online] Available at: https://lbhyogyakarta.org/2020/03/08/kekerasan-terhadap-perempuan-dalam-institusi-pendidikan/ (Accessed on 16 November 2022).

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Related Posts