Bukan suatu kebetulan jika ayat pertama yang diturunkan kepada kita adalah ‘bacalah’. Walaupun umat manusia dilahirkan dengan kecenderungan pada tauhid, Allah memerintahkan untuk belajar tentang Islam agar iman kita terus dipupuk dari hal-hal yang ada di sekitar, dengan tujuan merenungi kebesaran-Nya.
Ketika Allah memerintahkan kita untuk belajar, Dia tidak membatasi kita hanya pada satu aspek saja. Kalo kalian cek, kalian bakal lihat Al-Quran juga mencakup berbagai topik, dari hukum pewarisan sifat hingga biologi manusia. Kalo kalian telusurin lagi, Al-Quran juga membahas topik-topik yang tercakup dalam kurikulum pendidikan seksual. Contoh Quran surat Al-Ghafir (40:67) yang artinya “Dialah yang menciptakanmu dari tanah, kemudian dari setetes mani, lalu dari segumpal darah, kemudian kamu dilahirkan sebagai seorang anak, kemudian dibiarkan kamu sampai dewasa, lalu menjadi tua. Tetapi di antara kamu ada yang dimatikan sebelum itu. (Kami perbuat demikian) agar kamu sampai kepada kurun waktu yang ditentukan, agar kamu mengerti.”.
Dari ayat tersebut, kita belajar satu aspek tentang ‘Perkembangan Manusia’, yakni: Sperma + sel telur → embrio → bayi → anak-anak → remaja → dewasa (Fertilisasi) → (gumpalan darah) → (kalian dilahirkan dan berkembang menjadi seorang anak, kemudian beranjak remaja hingga dewasa, lalu menjadi tua).
Oleh karena itu, mengajar dan menerima pendidikan seksual sebenarnya adalah hal yang Islami.