Cacar Monyet Termasuk Penyakit Menular Seksual?!

Di awal bulan Mei 2022, dunia dihebohkan dengan kemunculan cacar monyet di negara-negara Eropa dan Amerika Utara, yang kemudian juga mulai menyebar ke berbagai wilayah dan negara lainnya.

Hal yang lebih mengejutkan, infeksi cacar monyet ini lebih banyak ditemukan pada lelaki yang berhubungan seks dengan lelaki (LSL).

Di Indonesia, satu kasus infeksi cacar monyet telah teridentifikasi pada 20 Agustus 2022 dari seorang laki-laki yang memiliki riwayat perjalanan dari luar negeri.

SEBENARNYA, PENYAKIT CACAR MONYET ITU APA, SIH?

Cacar monyet (monkeypox) adalah penyakit zoonosis atau penyakit yang dapat ditularkan dari hewan ke manusia. 

Penyakit ini disebut cacar monyet karena di tahun 1958, ditemukan wabah penyakit mirip cacar yang menyerang koloni monyet yang dipelihara untuk penelitian, dan infeksi pertama pada manusia ditemukan tahun 1970 di Republik Demokratik Kongo.

Awalnya, penyakit ini merupakan penyakit endemik dari Afrika Barat dan Afrika Tengah yang disebabkan oleh human monkeypox virus (MPXV).

Karena penyebarannya yang sangat cepat, saat ini WHO menetapkan cacar monyet sebagai darurat kesehatan internasional.

TANDA DAN GEJALA CACAR MONYET

• Ruam di tubuh, seperti tangan, kaki, dada, wajah, mulut, dan alat kelamin atau anus (terasa sakit atau gatal)

• Demam

• Pembengkakan kelenjar getah bening

• Kelelahan 

• Sakit otot, punggung, dan kepala

• Gejala pernapasan, seperti sakit tenggorokan, hidung tersumbat, atau batuk

*Orang yang terinfeksi dapat mengalami semua/sebagian gejala

*Gejala biasanya berlangsung selama 2-4 minggu

BAGAIMANA CACAR MONYET DITULARKAN?

Virus cacar monyet dapat menular ketika seseorang terjangkit virus dari hewan yang terinfeksi, orang yang terinfeksi, atau bahan yang terkontaminasi virus. 

Penularan dari hewan ke manusia:

• Melalui gigitan atau cakaran hewan yang terinfeksi.

• Ketika menangani atau memproses hewan buruan.

• Melalui penggunaan produk yang terbuat dari hewan yang terinfeksi.

Penularan dari manusia ke manusia:

• Melalui kontak langsung dengan luka, infeksi, atau cairan tubuh penderita.

• Melalui droplet pernapasan ketika melakukan kontak dengan penderita secara berkepanjangan.

• Kontak dengan permukaan, objek, atau bahan yang telah terkena cairan atau luka tubuh orang yang terinfeksi (contoh: pakaian, handuk, alat makan).

• Melewati plasenta dari ibu hamil ke janin.

• Kontak erat saat atau setelah melahirkan.

APAKAH CACAR MONYET DAPAT MENULAR SECARA SEKSUAL?

Hingga saat ini, cacar monyet belum digolongkan sebagai Penyakit Menular Seksual (PMS) (CDC, 2022; WHO, 2022).

Meski begitu, penularan cacar monyet saat adanya kontak seksual dapat terjadi melalui:

• Hubungan seksual, sentuhan pada alat kelamin (penis, testikel, labia, vagina) atau anus seseorang dengan cacar monyet

• Pelukan, ciuman, pijatan pada tubuh, dan kontak fisik lain

• Kontak face-to-face berkepanjangan

• Kontak pada objek dan fabrik yang pernah dipakai oleh orang yang terinfeksi cacar monyet (seperti pakaian, handuk, sprei, ataupun sex toys)

UPAYA PENCEGAHAN PENYAKIT CACAR MONYET

•  Hindari segala bentuk kontak dekat (terutama kontak kulit) dengan penderita cacar monyet atau orang yang memiliki ruam seperti cacar monyet, termasuk mencium, memeluk atau berhubungan seks (oral, anal, vaginal)

• Hindari kontak dengan benda yang digunakan oleh penderita cacar monyet, seperti alat makan, tempat tidur, handuk, atau pakaian

• Mencuci tangan secara rutin dengan air dan sabun atau menggunakan hand sanitizer; terutama sebelum makan, sebelum menyentuh wajah, dan setelah menggunakan kamar mandi

• Memasak daging dengan benar dan matang

BAGAIMANA JIKA TERTULAR?

Apabila merasa tertular virus cacar monyet, segera hubungi dokter untuk memperoleh penanganan yang tepat. 

Selanjutnya, tetap waspadai gejala selama 21 hari setelah paparan pertama dan lakukan 5 hal ini:

1. Periksa suhu tubuh minimal dua kali sehari.

2. Jika kedinginan dan mengalami pembengkakan di kelenjar getah bening, tetapi tidak demam atau memiliki ruam, wajib melakukan isolasi mandiri di rumah selama 24 jam.

3. Jika tubuh demam dan disertai ruam, wajib segera isolasi diri dan menghubungi layanan kesehatan terdekat.

4. Apabila tubuh kedinginan dan mengalami pembengkakan kelenjar getah bening yang tak kunjung hilang, segera ke dokter.

5. Jika tidak bergejala, melakukan rutinitas seperti biasa diperbolehkan. Namun, hindari kontak dengan orang lain, seperti donor darah/sel/jaringan, memberi ASI, atau berhubungan seksual.

Kemudian, jangan lupa melakukan vaksinasi cacar monyet yang saat ini tengah dipersiapkan oleh Kementerian Kesehatan RI untuk: 1) penderita cacar monyet yang sedang inkubasi, dan 2) yang memiliki kontak erat dengan orang yang terinfeksi.

Meski telah ditemukan kasus cacar monyet setelah adanya kontak seksual, hingga saat ini, belum ada bukti yang jelas terkait penularan cacar monyet secara khusus melalui transmisi seksual. Para peneliti, CDC, hingga WHO menyatakan perlu adanya penelitian terbaru akan hal tersebut.

“Cacar monyet bukanlah infeksi menular seksual dalam pengertian tradisional. Virus cacar monyet dapat diperoleh melalui segala jenis kontak fisik yang dekat.”  (Thornhill et al., 2022)

SIMPULAN:

Berdasarkan penelitian terkini, virus cacar monyet belum tergolong Penyakit Menular Seksual (PMS). Namun, segala bentuk kontak dekat dan erat dengan seseorang yang terinfeksi (termasuk kontak seksual), berisiko pada penularan virus cacar monyet.

REFERENSI

• Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Vektor dan Reservoir Penyakit, Kementerian Kesehatan RI. (2022). Penyakit Cacar Monyet (Monkeypox) dan Yang Perlu Kita Tahu Tentangnya. [Online] http://www.b2p2vrp.litbang.kemkes.go.id/mobile/berita/baca/419/Penyakit-Cacar-Monyet-Monkeypox-dan-yang-Perlu-Kita-Tahu-Tentangnya#:~:text=Cacar%20monyet%20ditularkan%20pula%20dari,kontak%20dengan%20penderita%20secara%20berkepanjangan [Accessed: August 24, 2022].

• Centers for Disease Control and Prevention (CDC). (2022). Monkeypox Signs and Symptoms, Centers for Disease Control and Prevention. [Online] Available at: https://www.cdc.gov/poxvirus/monkeypox/symptoms.html [Accessed: 24 August 2022].

• Centers for Disease Control and Prevention (CDC). (2022). Safer Sex and Social Gatherings. [Online] Available at: https://www.cdc.gov/poxvirus/monkeypox/sexualhealth/index.html [Accessed: 25 August 2022].

• Iñigo Martínez, J. et al. (2022) ‘Monkeypox Outbreak Predominantly Affecting Men Who Have Sex with Men, Madrid, Spain, 26 April to 16 June 2022.’, European communicable disease bulletin, 27(27), pp. 1–7. doi: 10.2807/1560-7917.ES.2022.27.27.2200471

• Kupferschmidt, K. (2022) Why the Monkeypox Outbreak is Mostly Affecting Men who Have Sex with Men, Science. [Online] Available at: https://www.science.org/content/article/why-the-monkeypox-outbreak-is-mostly-affecting-men-who-have-sex-with-men [Accessed: 24 August 2022].

• Thornhill, J. et al. (2022). Monkeypox Virus Infection in Humans across 16 Countries— April–June 2022. The New England Journal of Medicine. N Engl J Med 2022; 387:679-691 doi: 10.1056/NEJMoa2207323

• World Health Organization (WHO). (2022). Monkeypox. [Online]  Available at: https://www.who.int/news-room/fact-sheets/detail/monkeypox [Accessed: 23 August 2022].

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Related Posts